Perempuan Pembawa Sial: Cinta, Kutukan, dan Rahasia Keluarga dalam Balutan Mitos Jawa
Mirah, pemeran utama film Perempuan Pembawa Sial, dalam salah satu adegan di film tersebut.--radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Tidak seperti kisah cinta dalam dongeng-dongeng klasik yang selalu berakhir bahagia, hidup Mirah (32) justru dibayangi oleh tragedi yang berulang.
Alih-alih mendapatkan cinta sejati, ia justru harus menyaksikan setiap pria yang ia cintai berakhir dengan kematian mengenaskan.
Sebuah kutukan turun-temurun yang melekat padanya menjadikan kisah ini berbeda —gelap, mistis, dan menyayat hati.
“Perempuan Pembawa Sial” adalah film horor terbaru karya Fajar Nugros, yang menandai kembalinya sang sutradara ke genre ini setelah keberhasilan “Inang” (2022).
BACA JUGA:5 Hal Menarik dari Film Perempuan Pembawa Sial, Nomor 2 Bikin Kamu Penasaran Ingin Nonton
Kali ini, Nugros mengangkat cerita rakyat dari tanah Jawa: Bahu Laweyan, sebuah kepercayaan tentang kutukan yang mematikan bagi siapa pun pria yang bersetubuh dengan perempuan terkutuk.
Di tangan Nugros, mitos ini diolah menjadi kisah yang emosional, penuh ketegangan, dan sarat simbol budaya.
Sinopsis Singkat
Mirah (Raihaanun) hidup dalam keterasingan setelah masyarakat mencapnya sebagai sumber kemalangan.
Setiap pria yang menjalin hubungan dengannya selalu menemui ajal yang mengerikan.
Namun, kehidupannya perlahan berubah ketika ia bertemu Bana (Morgan Oey), pemilik warung makan sederhana yang tulus dan tidak gentar dengan rumor tentang Mirah.
BACA JUGA:Utang Petani Tembus Rp1,4 Triliun, Pemkab Indramayu Dinilai Gagal Sejahterakan Petani
Sayangnya, kisah mereka tidak sesederhana itu. Di balik kutukan yang menimpa Mirah, tersimpan dendam lama dari adik tirinya, Puti (Clara Bernadeth), yang diam-diam menjadi dalang dari semua kejadian tragis dalam hidup Mirah.
Perjuangan Mirah pun menjadi pertaruhan antara memutus rantai kutukan atau menyerah pada amarah dan balas dendam.
Perpaduan Horor dan Kearifan Lokal
Film ini tak hanya menyuguhkan ketegangan dan misteri, tetapi juga menyelipkan sentuhan budaya lokal yang kuat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

