RAT, Koptan Dewi Sri Salurkan Zakat

Rabu 20-11-2019,10:32 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

INDRAMAYU-Koperasi Tani (Koptan) Dewi Sri, Desa Tegalgirang Kecamatan Bangodua menggelar rapat anggota tahunan (RAT), Selasa (19/11). Kegiatan RAT yang diselingi penyaluran zakat dari keuntungan dan dimeriahkan pembagian doorprize bagi anggota. Hadir dalam kesempatan itu, Perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, penyuluh dari BPP Bangodua, Kuwu Tegalgirang, dan para anggota Koptan Dewi Sri. Kehadiran Koptan Dewi Sri yang berdiri sejak tahun 2012 mampu menunjukan eksistensinya sebagai lembaga ekonomi petani turut berperan serta dalam membantu permodalan dan meningkatkan perekonomian kelompoknya yang merupakan petani. Koordinator BPP Bangodua, Hj Tarminah SP mengatakan, Koptan Dewi Sri menjadi wadah bagi petani di Kecamatan Bangodua yang mampu mengelolah program bantuan Pengembangan Usaha Agribisnis Pertanian (PUAP) dari pemerintah pada tahun 2012. Sebagai penyuluh pertanian, pihaknya sangat mengapresiasi keberhasilan Koptan Dewi Sri yang mampu mengembangkan usahanya sampai sekarang. “BPP hanya mengawal dan memberikan pendampingan saja pada Koptan Dewi Sri sebagai lembaga ekonomi petani, bisa menjadi kelompok yang mandiri meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani,” kata Tarminah. Menurutnya, kelembagaan ekonomi petani sudah menjadi keharusan hadir di tengah-tengah masyarakat Indramayu yang mayoritas petani dan merupakan lumbung padi nasional. “Koptan Dewi Sri bisa jadi acuan dalam pembinaan dan pengembangan usaha-usaha poktan di Kabupaten Indramayu, bisa jadi contoh dalam mengembangkan modal usaha yang dulunya hanya beberapa puluh juta bisa sampai seratus juta dalam waktu 8 tahun saja,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Koptan Dewi Sri, H Ruwi Ibrahim mengungkapkan, lembaga ekonomi petani yang dikelolanya mulai terlihat berkembang sejak tahun 2015 hingga tahun 2019, yang modalnya berasal dari 3 sumber yakni dari simpanam anggota terdiri dari simpanan pokok Rp6.000.000, simpanan wajib Rp33.118.875, dan simpanan manasuka Rp8.541.050. Kedua, ungkap Ruwi, berasal dari PUAP Rp40 juta, dan ketiga dari penguatan modal dari keuntungan tahun 2015-2019 Rp 15.330.000. “Modal ada sekitar Rp102.989.925, dipinjam anggota musim tanam 2019/2020, sebanyak 60 anggota sejumlah Rp101.000.000. Dari jumlahnya saja sudah terlihat pesat, koptan yang kami kelola sasarannya petani untuk kesejahteraan petani,” beber Ruwi. Sedangkan untuk pembagian keuntungan tahun 2019, Ruwi mengungkapkan, terbagi dalam tujuh pembagian diantaranya cadangan modal 15%, jasa aktivitas anggota 20%, jasa simpanan anggota 20%, honor pengurus 15%, honor pembina 15%, biaya rapat tahunan 10%, dan ZIS 5 %. (oni)  

Tags :
Kategori :

Terkait