Lupa Matikan Kompor, Rumah Guru Terbakar

Jumat 22-11-2019,09:26 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

INDRAMAYU- Diduga akibat lupa mematikan kompor gas, rumah Wastuniawati (53), warga Blok Kletak Desa Pawidean Kecamatan Jatibarang yang beprofesi sebagai guru terbakar, Kamis (21/11), sekitar pukul 09.30 WIB. Api dapat dipadamkan sekitar pukul 11.00  WIB, setelah satu unit mobil Damkar diterjunkan untuk padamkan api. Meski tak sampai mengakibatkan korban jiwa, namum kerugian materil diperkirakan Rp200 juta. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun wartawan koran ini di lapangan menyebutkan, terbakarnya rumah PNS yang mengajar di SDN desa setempat, saat ditinggal mengajar. Kobaran api diduga bersumber dari kompor gas. Berdasarkan keterangan sang pemilik rumah, sebelum berangkat beraktivitas, dirinya sempat memanaskan sayuran sekitar pukul 06.50 WIB, namun lupa dimatikan saat berangkat mengajar. Sekitar pukul 09.30 WIB, warga melihat asap pekat yang membumbung ke udara dan langsung berteriak kebakaran. Teriakan itu, membuat warga sekitar langsung datang berkumpul berupaya untuk memadamkan api yang sudah membakar bagian dapur dan ruangan rumah menggunakan alat seadanya. Api berhasil dipadamkan hampir dua jam setelah mobil Damkar Kabupaten Indramayu tiba di lokasi. Meski dalam proses pemadaman sempat mengalami kendala karena api membakar di bagian dapur rumah yang berdekatan dengan disimpannya tumpukan karung gabah milik korban yang mengakibatkan api susah untuk dipadamkan. “Saya teriak, dan membantu pemilik rumah yang kebetulan di dalam rumah masih ada anaknya berusaha mengeluarkan barang-barang yang ada. Setelah itu saya langsung laporkan ke pemerintah desa, kebetulan di kantor desa ada anggota Polsek Jatibarang,” kata salah seorang warga, Solikin (40). Kapolres Indramayu, AKBP M Yoriz melalui Kapolsek Jatibarang AKP Noneng S mengungkapkan, pihaknya menerima laporan dari anggota Bhabinkamtibmas yang menghubunginya. Mendengar laporan itu, Noneng bersama petugas piket Polsek Jatibarang langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).  Bersama warga, dirinya berusaha memadamkan api secara manual namun tidak juga padam. “Karena hanya menggunakan alat seadanya api sulit dipadamkan. Apalagi, ada barang yang mudah terbakar, sehingga menghubungi Damkar Kabupaten  Indramayu. Api padam sekitar pukul sebelas siang,” terang Noneng. Dijelaskannya, berdasarkan keterangan saksi mata termasuk pemilik rumah, api berasal dari kompor gas yang lupa dimatikan. Saat itu, anaknya masih tertidur, terbangun saat mendengar teriakan warga rumah bagian belakangnya terbakar. “Anaknya masih tertidur, bangun karena teriakan warga. Bersama warga lainnya berupaya selamatkan barang, tidak ada korban jiwa hanya kerugian materil diperkirakan kurang lebih Rp200 juta,\" tandasnya. (oni)

Tags :
Kategori :

Terkait