Pertamina Resmikan Laboratorium PPAH

Kamis 26-12-2019,05:15 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

INDRAMAYU-PT Pertamina EP Assat 3 Jatibarang Field meresmikan laboratorium Pos Pelayanan Agen Hayati (PPAH) di Desa Kedokanbunder Wetan Kecamatan Kedokanbuder, Selasa (24/12). Kegiatan ini merupakan penyaluran bantuan program coorporate social responsibility (CSR) PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field, kepada Kelompok Tani (Poktan) Sri Trusmi Satu yang berlokasi di sekitar Stasiun Pengumpul Utama - A (SPU-A) Desa Kedokanbunder Wetan Kecamatan Kedokanbunder Kabupaten Indramayu. Jatibarang Field Manager, Hari Widodo menjelaskan, program ini bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas petani di Indramayu. Selain itu, laboratorium yang diresmikan juga berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan terhadap mutu pangan. “Paparan produk kimia pada tanaman lambat laun akan merusak lingkungan dan berdampak pada kesehatan. Dan Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field sangat peduli atas keuletan Poktan Sri Trusmi Satu dalam menciptakn teknologi ramah lingkungan,\" ungkapnya. Ditambahkan Hari, laboratorium PPAH berfungsi untuk pengembangan isolat/starter agen hayati (patogen serangga dan agen antagonis) yang berguna bagi perlindungan tanaman pangan dan holtikultura. Isolat yang telah dibuat kemudian diperbanyak secara massal, sebagai salah satu cara untuk melihat populasi atau intensitas hama dan penyakit yang menyerang. “Pembuatan isolat/starter perlu tempat steril untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dan inilah fungsi dari laboratorium PPAH, yakni mendapatkan strategi yang tepat dalam mengendalikan hama dan penyakit,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu melalui Kasi Produksi Padi dan Palawija, Aam Muharam SP menyambut baik kerja sama Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field dengan Poktan Sri Trusmi Satu. Dengan keberadaan laboratorium PPAH, ia berharap akan tercipta pertanian ramah lingkungan yang akan menjaga keseimbangan alam. “Satu-satunya di Kabupaten Indramayu yang memproduksi isolat starter agen hayati. Semoga keseimbangan alam dapat terjaga dengan menciptakan pertanian yang ramah lingkungan,” tegasnya. Hal yang sama diungkapkan Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Juju Rukmana SP MP, yang mengapresiasi kerja sama Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field dengan Poktan Sri Trusmi Satu. Ia berharap, laboratorium PPAH dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh kelompok tani, dan sebagai pusat edukasi bagi petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) di lapangan. “Belum ada perusahaan di Jawa Barat yang peduli untuk mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan. Dan Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field adalah pionirnya,” tandasnya. Sedangkan Kepala Seksi Kelembagaan Pengendalian OPT Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Maunah Ambarwati SP MP, mewakili Direktur Ketahanan Pangan Dirjen Tanaman Pangan RI merasa bangga dengan diresmikannya laboratorium PPAH. Selain menjaga dan mempertahankan Kabupaten Indramayu sebagai lumbung padi di Indonesia, keberadaan laboratorium dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. “Untuk memenuhi ketersediaan bahan pembuatan produk agen hayati seperti kentang maupun kotoran ternak, tentunya akan melibatkan orang banyak, tidak hanya anggota kelompok tani. Sehingga perekonomian masyarakat juga dapat terangkat dari pengembangan produksi ini,” ujarnya. Selain dihadiri petani serta petugas POPT se-Kabupaten Indramayu, peresmian laboratorium PPAH dihadiri sejumlah pejabat. Diantaranya adalah Jatibarang Field Manager Hari Widodo, Kepala Seksi Kelembagaan Pengendalian OPT Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Maunah Ambarwati SP MP, Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Juju Rukmana SP MP, Kasi Produksi Padi dan Palawija Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu Aam Muharam SP serta Camat Kedokanbunder, Andri M Shaleh AP MSi. (rls)

Tags :
Kategori :

Terkait