
INDRAMAYU- Umat Islam Jatibarang menggelar salat sunah Gerhana Matahari di Masjid Jami Nurul Huda, Kamis (26/12) siang.
Ketua DKM Masjid Jami Nurul Huda, KH Masruhin Sarwany mengatakan, pelaksanaan salat Gerhana Matahari dilaksanakan saat posisi puncak gerhana sekitar pukul 12.17 WIB. Hal itu, lanjutnya, sejalan dengan surat edaran dari Kementerian Agama RI pada 19 Desember 2019 yang mengimbau kepada masyarakat untuk melaksanakan solat Gerhana Matahari yang mulai gerhana awal pada pukul 10.35 WIB, puncak gerhana pukul 12:17 dan akhir gerhana pukul 14.00. “Pelaksanaannya setelah salat Duhur, saat posisi gerhana pada puncaknya,” ujarnya.
Masruhin mengajak kepada jamaah salat Gerhana untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT, karena dengan adanya gerhana matahari menunjukan keagungan Allah SWT kepada umat manusia, menambah kecintaan kepada Allah, dan gerhana matahari sebagai momentum untuk bertaubat.
Sementara itu, pelaksanaan salat Gerhana Matahari pun dilakukan ratusan masyarakat Desa Majasari Kecamatan Sliyeg yang sejak pukul 10.30 sudah berkumpul di masjid setempat. “Sebelumnya pemdes bersama MUI mengumumkan kepada masyakat akan diadakan salat Gerhana Matahari saat posisi awal gerhana. Alhamdulillah, semua berjalan lancar,” kata Sekdes Majasari Raskam.
LIHAT GMC LEWAT BASKOM
Warga di wilayah pantura Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) memiliki cara unik untuk bisa menyaksikan fenomena gerhana matahari cincin (GMC) yang terjadi, Kamis (26/12).
Mereka menggunakan baskom berisi air untuk bisa menyaksikan fenomena alam yang sangat langka terjadi. Cara konvensional itu ternyata cukup efektif.
Memanfaatkan pantulan air dalam baskom, fenomena gerhana matahari cincin dapat dilihat kendati tidak terlalu jelas lantaran cuaca kurang mendukung