Dari 25 Ekor Ayam Menuju 7.000, Perjalanan Kasadi Membangun Usaha Ayam Kampung di Pabean Udik

Kamis 13-11-2025,23:11 WIB
Reporter : Burhannudin
Editor : Yuda Sanjaya

RADARINDRAMAYU.ID - Di sebuah gang kecil di Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, deretan kandang ayam berdiri bersisian dengan rumah milik seorang pria berusia 33 tahun. 

Namanya Kasadi. Dari tempat inilah, setiap hari ratusan ayam kampung dipotong, dibersihkan, hingga diproses menjadi ayam ungkep siap goreng; sebelum kemudian dikirim ke pelanggan, bahkan hingga ke luar kota di Jawa Barat.

Padahal, tujuh tahun lalu, usaha ini tidak pernah ada dalam bayangannya.

Awal yang Tidak Direncanakan

“Awalnya usaha ternak ayam kampung ini bukan tujuan utama,” kenang Kasadi, ketika ditemui pada Kamis, 13 November 2025, di kediamannya.

BACA JUGA:DPD Golkar Indramayu Gelar Syukuran Atas Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

Pada 2015, ia memulai usaha ternak lele. Ide sederhananya: menggunakan kotoran ayam untuk pakan ikan. 

Maka ia mencoba memelihara ayam hanya sebagai penunjang usaha lele. Tetapi realitas berkata lain; lelenya tidak berkembang, biaya pakannya tinggi, sedangkan ayam-ayam kecil itu justru tumbuh subur.

Dari modal awal 25 ekor ayam seharga Rp25.000, Kasadi mulai menghitung prospeknya. 

BACA JUGA:Pemerintah Salurkan Becak Listrik untuk Lansia, Dorong Kemandirian Ekonomi dan Ramah Lingkungan

Setelah masa pemeliharaan, ayam tersebut bisa dijual Rp47.000 per ekor, menyisakan laba sekitar Rp10.000.

“Dari situ saya mulai melihat ada peluang,” katanya.

Ia menambah jumlah menjadi 100 ekor. Semua dikerjakan sendiri: memberi makan, membersihkan kandang, memanen, hingga menjual langsung ke rumah makan dan ibu-ibu sekitar. 

Setiap pesanan ia antar sendiri. Tidak ada ayam yang tersisa, semuanya selalu habis.

Dalam waktu singkat, jumlah ternak mengalami peningkatan menjadi 200, lalu 600 ekor.

Keputusan Besar, Resign demi Ayam Kampung

Pada masa itu, Kasadi masih bekerja sebagai honorer di sebuah dinas pemerintah. Namun ketika jumlah ayam mencapai 600 ekor, pekerjaannya mulai kewalahan. 

Kategori :