Menurut Amali, membentuk konfederasi baru bukan hal mudah karena memerlukan persetujuan berbagai pihak, termasuk FIFA, dan prosesnya sangat panjang dan kompleks.
Indonesia memilih fokus memperkuat diplomasi dan komunikasi dengan anggota AFC lain, terutama negara-negara Arab yang selama ini hubungan diplomatik sepak bolanya terbilang kurang hangat.
Saat ini, Indonesia juga sedang berupaya meningkatkan perwakilan dalam kepengurusan AFC agar bisa lebih berpengaruh dalam pengambilan keputusan.
Isu ini muncul akibat ketidakpuasan beberapa negara Asia Timur terhadap kebijakan AFC yang dianggap menguntungkan anggota di wilayah Timur Tengah.
BACA JUGA:Kontroversi Qatar dan Saudi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2026 Mencuat! FIFA dan AFC Bungkam!
Namun, pihak terkait sudah mengkonfirmasi bahwa kabar ingin keluar dari AFC dan membentuk konfederasi tandingan merupakan rumor yang tidak jelas asal-usulnya dan hanya spekulasi tanpa bukti.
PSSI berharap ke depannya media dan komunitas sepak bola Indonesia lebih berhati-hati menyebarkan informasi yang belum diverifikasi kebenarannya untuk menjaga hubungan baik serta citra Indonesia di mata dunia.
Penegasan PSSI terhadap komitmen berada di AFC sekaligus merupakan cermin pentingnya diplomasi yang baik dalam olahraga, agar kerja sama antar negara kawasan dan kontinental tetap berjalan harmonis dan maksimal.
Rumor rumit ini menjadi pelajaran bagi semua pihak bahwa dunia sepak bola modern sangat cepat menyebarkan isu dan berita hoaks, sehingga komunikasi yang tepat dan respons yang cepat menjadi kunci utama menjaga reputasi dan stabilitas federasi di tingkat regional dan internasional.