FIFA dan AFC Diam Seribu Bahasa, Ada Skandal di Balik Qatar & Arab Saudi?

Rabu 29-10-2025,21:19 WIB
Reporter : Tiaranita Ramadhanalevi
Editor : Tiaranita Ramadhanalevi

RADARINDRAMAYU.ID - Ketika isu keadilan dan transparansi sepak bola dunia kembali mencuat, kali ini sorotan mengarah pada FIFA dan AFC.

Kedua lembaga sepak bola terbesar itu dikabarkan menolak memberikan jawaban atas serangkaian pertanyaan dari jurnalis investigatif The Athletic, Jacob Whitehead, terkait penunjukan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Kasus ini menimbulkan tanda tanya besar tentang proses bidding, kriteria penilaian, serta keistimewaan yang diterima dua negara tersebut.

Banyak pihak menilai, keputusan itu berpotensi mencederai prinsip fair play yang selama ini dijunjung dalam dunia sepak bola internasional.

BACA JUGA:Cek Rekening, Bansos PKH BPNT Rp3 Juta Sudah Mulai Cair, Verifikasi BLT Kesra Diperpanjang

Kini, publik menuntut kejelasan: apakah ada “permainan politik” di balik keputusan tersebut?

Jacob Whitehead, dalam laporannya di The Athletic, mengungkap bahwa pihaknya telah mengirimkan enam pertanyaan resmi kepada AFC dan FIFA terkait proses pemilihan tuan rumah.

Namun, hingga berita ini ditulis, tidak ada satu pun jawaban yang diberikan oleh kedua federasi tersebut.

Pertanyaan yang diajukan bukan tanpa dasar semuanya menyoroti aspek-aspek penting dalam proses bidding dan pelaksanaan kualifikasi.

BACA JUGA:KUR BSI 2025 Pinjaman 100 Juta: Pembiayaan Halal untuk UMKM Tanpa Bunga, Syarat Tidak Ribet

Pertanyaan pertama adalah apakah AFC dapat secara terbuka membagikan kriteria dan skor penilaian bidding untuk hak menjadi tuan rumah.

Pasalnya, publik tidak pernah mengetahui sistem penilaian apa yang digunakan hingga Qatar dan Arab Saudi bisa ditetapkan sebagai penyelenggara.

Kedua, mengapa Arab Saudi dan Qatar diizinkan bermain di kandang sendiri, padahal sebelumnya sempat muncul wacana agar babak tersebut digelar di venue netral demi menjamin keadilan.

Pertanyaan ketiga yang diajukan The Athletic adalah dalam keadaan apa kedua negara tersebut ditetapkan sebagai unggulan teratas, mengingat performa mereka yang tidak terlalu dominan di fase sebelumnya.

BACA JUGA:60 Rumah Tidak Layak Huni di Singajaya Rampung Direnovasi

Kategori :