Dalam sistem yang menuntut intensitas tinggi seperti milik Van Gaal, Haye bisa jadi tidak masuk dalam rencana utama.
2. Marc Klok
Sebagai pemain naturalisasi yang sudah malang melintang di Liga Indonesia, Marc Klok dikenal memiliki determinasi tinggi dan tanggung jawab besar di lapangan.
Ia kuat dalam duel, akurat dalam mengumpan, dan disiplin menjaga keseimbangan tim di lini tengah.
BACA JUGA:Ubah Selfie Jadi Foto Studio, Ini Rahasia 8 Prompt AI Cewek Natural Terbaik dan Estetik
Selain itu, eksekusi bola matinya juga sering menjadi senjata tambahan.
Namun, dalam beberapa pertandingan terakhir, performa Klok menunjukkan penurunan.
Usianya yang telah menginjak 32 tahun turut memengaruhi kecepatan dan daya jelajahnya.
Dalam sistem Van Gaal yang cenderung menuntut gelandang aktif dalam skema transisi ofensif maupun defensif, Klok kemungkinan tidak lagi menjadi pilihan utama.
BACA JUGA:Bojan Hodak Ungkap Strategi Rahasia Persib Bandung Hadapi Selangor FC yang Sedang On Fire di ACL 2
Apalagi jika kesalahan elementer seperti salah posisi dan miskomunikasi terus berulang.
3. Jordi Amat
Bek senior yang pernah tampil di La Liga ini merupakan figur penting dalam barisan pertahanan Garuda.
Dengan kemampuan membaca permainan dan pengalaman di level atas, Amat membawa ketenangan dan struktur yang dibutuhkan di lini belakang.
Sayangnya, faktor usia dan penurunan performa fisik menjadikannya kurang ideal untuk formasi high line atau pressing agresif yang kerap diterapkan oleh Van Gaal.