Pelatih Patrick Kluivert disebut terus memantau perkembangan sang pemain di Serie A, apalagi mengingat pengalaman bermain di liga top Eropa bisa menjadi modal besar untuk memperkuat skuad Garuda dalam ajang internasional mendatang.
Sementara itu, media Indonesia ramai membicarakan aksi impresif Idzes.
Di linimasa X (Twitter) dan Instagram, banyak warganet yang mengapresiasi ketenangannya dalam duel satu lawan satu dan kemampuannya membaca arah bola lawan.
Bahkan, beberapa komentar menyebut Jay sebagai “The Asian Wall” karena kontribusinya dalam tiga laga nirbobol Sassuolo musim ini.
BACA JUGA:Thom Haye Dinilai Terlalu Bagus untuk Super League? Ini Komentar Netizen Soal Performanya!
Meski pertandingan berakhir imbang, hasil tersebut tetap menjadi catatan positif bagi Sassuolo yang kini menunjukkan pertahanan lebih solid dibanding musim lalu.
Dengan duet bek tengah lainnya seperti Gian Marco Ferrari dan Martin Erlić, lini belakang Sassuolo kini menjadi salah satu yang paling sulit ditembus di Serie A.
Jay Idzes sendiri usai pertandingan menyampaikan rasa puasnya.
“Saya senang bisa membantu tim tampil lebih baik dalam bertahan. Kami bekerja keras di setiap sesi latihan untuk menjaga konsistensi. Hasil imbang memang belum maksimal, tapi clean sheet selalu jadi hal penting,” ujarnya dikutip dari laman resmi klub.
BACA JUGA:PSSI Tidak Goyah, Simon Tahamata dan Alexander Zwiers Tetap Jadi Pilar Utama Sepak Bola Indonesia!
Dengan performa gemilang ini, Jay Idzes tidak hanya menegaskan dirinya sebagai pemain kunci Sassuolo, tapi juga membuktikan bahwa pesepak bola keturunan Indonesia mampu bersaing di level tertinggi Eropa.
Jika terus tampil konsisten, bukan tidak mungkin klub-klub besar Serie A seperti Lazio atau Fiorentina mulai melirik jasanya pada bursa transfer berikutnya.