RADARINDRAMAYU.ID - Dalam upaya memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan, pemerintah bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kembali merilis peraturan KUR terbaru 2025 yang membawa sejumlah perubahan signifikan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Peraturan baru ini tidak hanya mengatur soal penurunan bunga kredit, tetapi juga memperluas akses pembiayaan agar lebih mudah dijangkau oleh masyarakat di seluruh Indonesia.
Dengan revisi ini, pemerintah menargetkan agar penyaluran KUR tahun 2025 bisa menembus lebih dari Rp400 triliun, naik dibandingkan tahun sebelumnya.
Menariknya, peraturan baru ini juga memperkenalkan sistem verifikasi digital melalui integrasi data OSS dan Dukcapil untuk mempercepat proses persetujuan.
BACA JUGA:Polres Indramayu Ungkap Jaringan Begal dan Curanmor, 14 Pelaku Ditangkap
Lalu, apa saja isi dan dampak dari peraturan KUR terbaru 2025 ini bagi para pelaku usaha kecil?
Isi dan Pokok Perubahan dalam Peraturan KUR Terbaru 2025
Pemerintah secara resmi menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dalam aturan ini, ada tiga poin utama yang mengalami pembaruan dan menjadi sorotan utama para pelaku UMKM:
BACA JUGA:Media Korea Soroti Kegagalan Timnas Indonesia, Keputusan Erick Thohir Jadi Sorotan Tajam
1. Penurunan Suku Bunga Efektif
Suku bunga KUR tahun 2025 kini hanya 6% per tahun (flat), lebih rendah dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 7%.
Pemerintah menegaskan bahwa suku bunga ini berlaku untuk seluruh skema baik KUR Super Mikro, KUR Mikro, maupun KUR Kecil.
Tujuannya agar pelaku usaha dapat lebih ringan dalam membayar cicilan serta memiliki ruang lebih besar untuk mengembangkan modal usaha.