Kini, semua itu seolah menguap bersama kekalahan melawan Irak.
Jalannya Pertandingan Indonesia Vs Irak
Pertandingan itu sendiri berlangsung panas sejak awal. Pemain Irak sempat mendapat sorotan karena dianggap mengulur waktu setelah unggul.
Situasi ini membuat suasana di lapangan memanas dan emosi pemain Indonesia terpancing.
Beberapa suporter bahkan melampiaskan amarah dengan melempar botol air mineral ke lapangan.
“Setelah kebobolan gol krusial, ketenangan para pemain Indonesia terguncang,” tulis Best Eleven.
Mereka juga menyoroti kinerja wasit asal China, Ma Ning, yang dinilai gagal mengontrol jalannya pertandingan.
“Faktanya, wasit Ma Ning gagal menghentikan permainan kasar para pemain Irak dan taktik ‘time-wasting’ yang dikenal sebagai ‘bed football’ secara tepat waktu, sehingga memicu kemarahan para pemain Indonesia,” lanjut laporan itu.
BACA JUGA:Indramayu Raih Juara Umum PORSENITAS XII 2025
Usai peluit akhir dibunyikan, suasana stadion mendadak berubah emosional.
Sorakan “Shin Tae-yong” menggema di tribun, menandakan kerinduan sekaligus kekecewaan para pendukung Garuda.
“Nama Shin Tae-yong yang bergema di stadion menjadi simbol kekecewaan dan penyesalan para pendukung,” tutup Best Eleven.
Kini, publik menanti langkah PSSI berikutnya. Apakah Erick Thohir akan mempertahankan Patrick Kluivert atau kembali mengambil keputusan berani demi mengembalikan kepercayaan publik?