RADARINDRAMAYU.ID - Shin Tae-yong (STY) resmi dipecat dan meninggalkan Ulsan HD setelah hanya memimpin tim selama dua bulan. Keputusan ini diumumkan klub melalui media sosial.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Shin Tae-yong atas dedikasinya. Klub dan pelatih sepakat mengakhiri kerja sama,” tulis Ulsan HD.
STY ditunjuk sebagai pelatih Ulsan HD pada 5 Agustus 2025 dengan kontrak 2,5 tahun. Namun hasil buruk membuat posisi klub terancam degradasi.
Dari 10 laga, Ulsan hanya meraih dua kemenangan, empat imbang, dan empat kalah. Posisi mereka turun ke peringkat 10 dari 12 peserta K-League 1.
BACA JUGA:Bupati Lucky: Akhir Tahun RS Resya Cikedung Segera Beroperasi, Sambil Tunggu Proses Perizinan
Sebagai solusi sementara, Ulsan menunjuk No Sang-rae sebagai pelatih interim untuk memperkuat komunikasi dan kerja sama tim.
Pemecatan STY dan Timnas Indonesia Kalah
Pemecatan STY terjadi bersamaan dengan kekalahan Timnas Indonesia 2-3 dari Arab Saudi di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kekalahan ini memunculkan spekulasi, apakah Shin Tae-yong akan kembali ke Timnas Indonesia jika Patrick Kluivert gagal membawa Garuda lolos ke final.
BACA JUGA:17 Stan Daerah Buka Pameran Produk Unggulan di PORSENITAS XII Indramayu
Di era STY, Timnas Indonesia mengalami banyak prestasi. Tim berhasil masuk 16 besar Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya.
Selain itu, Timnas U-23 menembus semifinal Piala Asia 2024, sementara senior menang 2-0 atas Arab Saudi di Jakarta dan imbang 1-1 di Jeddah.
Di tingkat regional, Garuda menjadi runner-up Piala AFF 2020 dan Piala AFF U-23 2023 serta meraih medali perunggu SEA Games 2021.
Timnas Indonesia juga lolos ke Piala Asia U-20 2023 dan Piala Asia 2027. Ranking FIFA meningkat dari 173 ke 127, pencapaian tertinggi dua dekade terakhir.
STY membangun regenerasi skuad dengan pemain muda berbakat seperti Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, Ernando Ari, dan Rafael Struick.
Skuad Garuda Era Patrick Kluivert
Era Patrick Kluivert dimulai 2025, namun menghadapi kekalahan 2-3 dari Arab Saudi, mengubah strategi menjadi penguasaan bola dengan formasi 4-2-3-1.
Keputusan menurunkan Marc Klok dan Yakob Sayuri menjadi titik lemah, memicu kritik di laga krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026.
BACA JUGA:Mobil Berlogo Badan Gizi Nasional Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Losarang
Perbandingan ini memunculkan wacana bahwa STY lebih pragmatis dan cocok dengan karakter skuad Garuda, sementara Kluivert masih mencari formula terbaik.
Meski belum ada pernyataan resmi, analis menilai peluang STY kembali melatih Tim Merah Putih tetap terbuka, terutama jika performa Timnas Indonesia terus menurun.
Faktor komunikasi, ekspektasi PSSI, dan dinamika internal akan menentukan keputusan itu, membuat publik sepak bola Tanah Air penasaran.
Ulsan HD juga kehilangan Direktur Klub Kim Gwang-kook sebagai bentuk tanggung jawab atas performa buruk tim selama kepemimpinan STY.
BACA JUGA:Cek Skema KUR BRI 2025 Pinjaman Rp400 Juta: Tips Cepat di ACC dengan Angsuran Terendah
Laga berikut Ulsan akan menghadapi Gwangju, sementara Shin Tae-yong membuka peluang baru, baik di klub lain maupun kembalinya ke Timnas Indonesia.
Akankah STY kembali ke Timnas Indonesia? Kita tunggu.