Meskipun keempat pemain tersebut memiliki kualitas teknis yang baik dan berpengalaman di liga internasional, isu kewarganegaraan menjadi tantangan besar bagi mereka dalam hal pengakuan resmi di level tim nasional.
Terlebih Oscar Arribas yang pernah dipanggil untuk Asian Cup 2022 namun tak sekalipun bermain saat turnamen berlangsung dan tidak termasuk dalam daftar resmi DSP.
Kondisi ini menambah keraguan dan mendukung adanya dugaan bahwa status kewarganegaraan mereka lebih sekadar formalitas agar mematuhi regulasi liga.
Publik dan media menuntut investigasi menyeluruh agar ada kepastian hukum dan kejelasan status pemain di Liga Super Malaysia.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga untuk semua klub sepak bola di kawasan Asia Tenggara dalam mengelola pemain dan mematuhi regulasi.
Transparansi dan kepatuhan terhadap aturan menjadi kunci menjaga integritas kompetisi dan kepercayaan publik.
Ke depan, federasi sepak bola perlu memperketat mekanisme verifikasi kewarganegaraan pemain agar tidak mudah disalahgunakan demi keuntungan di lapangan.
Sementara itu, publik menantikan sikap tegas dari JDT serta federasi terkait agar isu ini tidak berlarut dan merusak citra sepak bola regional.