Gerald menilai saat pemain mulai lelah, koordinasi lini belakang melemah dan serangan tidak lagi efektif.
Korea Selatan memanfaatkan celah itu dengan baik, meski hanya mampu mencetak satu gol.
Kekalahan tipis ini memang tidak memalukan, tetapi tetap memutus langkah Garuda Muda menuju putaran final.
Meski kecewa dengan hasil akhir, Gerald masih optimis dengan potensi tim ia menilai bahwa materi pemain muda Indonesia sebenarnya cukup bagus, hanya saja perlu fondasi fisik, mental, dan pengalaman lebih matang.
BACA JUGA:Bagaimana Cara AJukan Pinjaman Modal KUR BRI? Apa Saja Syarat Dan Berapa Cicilan Perbulannya?
Jika permasalahan ini bisa dibenahi, Gerald yakin Timnas U-23 bisa tampil lebih kompetitif di turnamen berikutnya.
“Kami punya tim yang bagus. Hanya butuh dorongan fisik dan menit bermain lebih banyak,” tandasnya.
Kritik yang dilontarkan Gerald Vanenburg menjadi wake-up call bagi semua pihak, baik federasi maupun klub.
Untuk bersaing di level Asia, pemain muda Indonesia tidak cukup hanya mengandalkan bakat, melainkan harus dibekali fisik prima dan kesempatan bermain reguler.
BACA JUGA:Cara Gampang Bikin Foto Miniatur dengan Gemini AI, Hasilnya Bikin Kaget!
Tanpa perbaikan ini, target lolos ke ajang internasional besar akan terus sulit tercapai.