INDRAMAYU - Pamong Desa Arjasari, Kecamatan Patrol, bersama petani dan Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), serta dari Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Patrol, melakukan pembasmian hama tikus (gropyokan), di areal persawahan Blok Narti dan Kepuh, Jumat (31/1) Pada masa tanam rendeng kali ini, petani dibuat resah keberadaan hama tikus. Sebagi upaya untuk mengurangi populasi binatang pengerat itu petanipun melakukan pembasmian massal dengan cara gropyokan. Kuwu Desa Arjasari, Jamaludin mengatakan, serangan hama tikus terhadap tanaman padi menjadi persoalan bagi petani. Dengan adanya serangan tersebut telah mengakibatkan tanaman padi menjadi rusak dan mati. Sehingga otomatis petanipun dibuat rugi. “ Desa Arjasari baru akan mulai tanam, namun binatang tikus sudah ada, bahkan jumlahnya banyak. Untuk mencegah agar tidak terus berkembang biak, maka kita lakukan pembasmian dengan cara gropyokan. Upaya pembasmian kita awali di Blok Narti dan Kepuh. Luas areal sawah diwilayah ini sekitar 230 hektare,” ujarnya, di sela-sela kegiatan tersebut. Menurut Jamal, upaya gropyokan selain dapat mengurangi populasi binatang tikus, juga mengajak petani lainnya melakukan hal sama dan dilakukan secara rutin. Karena jika dibiarkan akan menghambat proses tanam dan produksi padi. Disamping itu, petani akan mengulang kembali melakukan tanam. Sehingga pada saat panen pun waktunya menjadi terlambat. \"Dampak dari serangan hama tikus tanaman padi akan mati, sehingga mengakibatkan target produksi padi tidak tercapai. Di Desa Arjasari luas areal persawahan seluruhnya 640 hektare. Bayangkan jika terjadi gagal tanam atau panen akibat hama tikus, berapa kerugian yang dialami oleh petani,\" kata Jamal. H Rajuni, salah seorang petani mengatakan, petani dibuat resah adanya serangan hama tikus. Berbagai upaya pembasmian dilakukan dengan cara memberikan obat anti hama. Akan tetapi binatang tikus masih terus menyerang tanaman, dikarenakan populasi tikus jumlahnya terus bertambah. \"Mungkin dengan cara gropyokan ini, tikus bisa mengurangi. Sukur sukur tidak ada, karena terus diburu hingga kesarang sarangnya,\" ungkapnya. (kom)
Petani, Basmi Hama Tikus sebelum Tanam
Sabtu 01-02-2020,09:06 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Minggu 29-09-2024,08:00 WIB
Ole Romeny Tersingkir? PSSI Rupanya Lebih Memilih Pemain Ini Jadi Target Naturalisasi, Ternyata....
Minggu 29-09-2024,12:02 WIB
Resmi Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, PSSI Berikan Kode Terbaru untuk Naturalisasi Pemain Lagi
Minggu 29-09-2024,07:42 WIB
FAKTA! Timnas Indonesia Kini Berisikan Pemain Serie-A, Eredivisie, UEL Dan MLS Sangat Berbeda Dengan Dulu
Minggu 29-09-2024,10:00 WIB
PSSI Beri Kode Pemain Naturalisasi Terbaru Setelah Mees Hilgers dan Eliano Reijnders 'Masih Sangat Muda'
Minggu 29-09-2024,16:28 WIB
Shin Tae-Yong Janjikan Hal Ini Apabila Berhasil Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Saya Berjanji Akan...
Terkini
Senin 30-09-2024,00:41 WIB
Manchester United Hancur Lebur, Bruno Fernandes Kartu Merah, Ten Hag Out Menggema
Senin 30-09-2024,00:08 WIB
Alasan Pelatih MU Lebih Pilih Imbang, Daripada Menang Lawan FC Twente, Bukan Karena Mees Hilgers, Tapi..
Minggu 29-09-2024,22:08 WIB
Mau Jadi WNI, Mees Hilgers Disorot Media Vietnam, 'Mengapa Hilgers Mau Jadi WNI' Karirnya Bagus di Belanda!
Minggu 29-09-2024,21:39 WIB
Susah Payah, Timnas Indonesia U-20 Lolos ke Putaran Final Piala Asia 2025, Tahan Imbang Yaman
Minggu 29-09-2024,21:30 WIB