RADARINDRAMAYU.ID - Saking jarangnya Persib Bandung menelan kekalahan dalam beberapa musim terakhir, kekalahan di awal kompetisi Liga 1 ini terasa begitu janggal dan mengundang banyak perbincangan di kalangan Bobotoh.
Biasanya, Persib tampil penuh percaya diri di awal musim dan langsung tancap gas, sehingga ketika Maung Bandung harus tersungkur di pekan-pekan pertama, suasana kaget dan rasa tidak percaya itu wajar menyelimuti para pendukung setianya.
Namun, para suporter juga menyadari bahwa sepak bola memang penuh dinamika: ada masa tim berada di atas angin dengan rentetan kemenangan, tetapi ada pula masa harus merasakan kekalahan sebagai cambuk untuk bangkit.
Optimisme itu terlihat jelas dari berbagai komentar positif suporter yang meyakini Persib bisa segera bangkit dan membuktikan kelasnya, terutama pada laga pekan ke-3 yang dianggap sebagai momentum kebangkitan.
BACA JUGA:Persib Mau Borong Penyerang Wales, Eks Wolverhampton Siap Merapat?
Alih-alih larut dalam kekecewaan, Bobotoh justru menunjukkan semangat pantang menyerah dengan keyakinan penuh bahwa tim kebanggaannya akan kembali menemukan performa terbaik.
Kekalahan di awal musim memang bisa menjadi alarm penting bagi sebuah tim besar seperti Persib Bandung.
Dalam sepak bola modern, hasil buruk di awal justru bisa menjadi pelecut semangat untuk memperbaiki kesalahan teknis, strategi, maupun mental bertanding.
Pelatih dan manajemen tentu tidak tinggal diam, mereka pasti melakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan kelemahan yang terlihat di laga awal tidak kembali terulang.
BACA JUGA:Drama Pasar Transfer Panas! Mees Hilgers Bisa Pergi dari Twente Pekan Ini
Dari sisi pemain, laga berikutnya adalah kesempatan emas untuk membuktikan bahwa kekalahan hanya menjadi catatan sementara, bukan gambaran kualitas Persib sesungguhnya.
Menariknya, di tengah kekecewaan, justru muncul berbagai komentar kreatif dari suporter di media sosial.
Ada yang menyebut kekalahan ini terasa "aneh" karena Persib jarang kalah di awal musim, ada pula yang menyelipkan motivasi dengan bahasa khas Sunda seperti, “Aya masa na hirup mah, kadang diluhur kadang dihandap,” yang artinya hidup pasti ada naik turunnya.
Hal itu menunjukkan bahwa Bobotoh punya cara unik untuk menghadapi kekecewaan: tetap setia mendukung sambil menjaga atmosfer positif.
BACA JUGA:Rp125.000 Saldo DANA Kaget Khusus Buat Hari Ini, Klaim Disini Sebelum Terlambat