Jurnalis Leon ten Voorde dari TC Tubantia mengungkap bahwa Hilgers telah lama menyatakan ingin pergi.
"Tapi Hilgers, seperti yang mereka katakan di Twente, sudah mengatakan selama tiga tahun bahwa dia ingin pergi," ujar Ten Voorde.
Ia menambahkan bahwa meskipun manajemen Twente selalu menyatakan belum menerima tawaran resmi dari klub lain, agen Hilgers justru mengklaim ada banyak minat terhadap kliennya.
Pernyataan pelatih Joseph Oosting setelah laga melawan PSV juga memperkuat sinyal tersebut.
BACA JUGA:Berapa Cicilan Pinjaman KUR BRI 2025 Plafon Rp10 Juta Per bulan?
Ia menegaskan hanya ingin bekerja sama dengan pemain yang benar-benar berkomitmen untuk klub, sebuah pernyataan yang sangat mungkin ditujukan kepada Hilgers.
Dalam upaya antisipasi, FC Twente telah lebih dulu merekrut Maxime Lemkin, pemain bertahan yang diproyeksikan sebagai pengganti langsung jika Hilgers benar-benar pergi sebelum 1 September.
Ten Voorde menambahkan bahwa keputusan untuk membekukan Hilgers dari skuad bukanlah perintah sepihak dari manajemen puncak, melainkan hasil diskusi bersama antara pelatih Oosting dan direktur teknis Jan Streuer.
Saat ini, Hilgers masih secara resmi terikat kontrak dengan FC Twente.
BACA JUGA:Liga Baru, Masalah Lama! Kritik Pedas Menghantam Siaran Super League Indonesia
Namun jika ia tidak segera dilepas dan FC Twente kembali mengalami hasil buruk, seperti misalnya kalah dari Heerenveen, maka tekanan agar sang bek diaktifkan kembali dalam skuad bisa jadi membesar.
Di sisi lain, FC Twente juga tak ingin kehilangan aset berharganya tanpa imbalan berarti.
Drama transfer ini menjadi cermin ketegangan yang kerap terjadi antara pemain dan klub dalam dunia sepak bola modern, di mana komitmen, ambisi, dan strategi bisnis bertabrakan di tengah tekanan hasil di lapangan.