Menurutnya, hanya dengan menghadapi tim kuat, para pemain muda Indonesia bisa merasakan atmosfer pertandingan sesungguhnya dan belajar bagaimana merespons tekanan tinggi di lapangan.
"Secara kualitas Mali, Tajikistan, Uzbekistan sangat-sangat baik, saya senang kita dapat banyak pelajaran untuk bisa kita lakukan evaluasi ke depannya," ujar Nova.
Zambia akan menjadi lawan pertama Indonesia di Piala Dunia U-17 yang digelar pada 4 November 2025 mendatang.
Negara asal Afrika itu dikenal punya kekuatan fisik luar biasa, kecepatan, dan stamina tinggi, hal yang perlu diantisipasi dengan persiapan yang matang.
BACA JUGA:Tim Geypens Meledak! Baru Jadi Starter, Langsung Bikin Assist di Liga Belanda!
Menjadi tuan rumah menambah beban sekaligus semangat tersendiri. Timnas U-17 diharapkan tidak hanya tampil baik di fase grup, tetapi bisa mencetak sejarah dengan lolos ke babak gugur bahkan lebih jauh.
Dukungan publik, infrastruktur yang kian baik, serta pengalaman uji coba yang intensif diharapkan bisa mengantarkan Garuda Muda melampaui ekspektasi.
Di tengah tekanan persiapan, pelatih Nova tak lupa menekankan pentingnya menjaga kondisi mental dan kebugaran fisik para pemain.
Setiap aspek, mulai dari strategi, psikologi, hingga nutrisi dan pola istirahat kini dikelola secara profesional dan detail.
BACA JUGA:Persib Mau Beli Bintang A-League? Reno Piscopo Dilirik, Ini Fakta Gajinya!
Nova juga menyebut bahwa daftar pemain inti masih bisa berubah, tergantung performa dalam uji coba dan latihan.
Kompetisi internal di dalam tim menjadi faktor positif untuk mendorong seluruh pemain tampil maksimal dan saling bersaing secara sehat.
Kini, masyarakat tinggal menunggu hasil akhir dari persiapan panjang ini.
Apakah Garuda Muda mampu menjawab tantangan? Semua mata tertuju pada laga perdana melawan Zambia, sebuah pembuktian awal bahwa generasi muda sepak bola Indonesia tidak datang hanya untuk mengisi kuota, tetapi untuk menorehkan sejarah.