INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID — Untuk memastikan tahapan pelaksanaan Pemilihan Kuwu (Kuwu) serentak di Kabupaten Indramayu berjalan dengan baik, apalagi di Kabupaten Indramayu menjadi Kabupaten pertama yang akan melangsungkan pemilihan kuwu dengan gunakan sistem digital meskipun belum sepenuhnya digital hybrid.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDesa) Jawa Barat bersama dengan DPMD Kabupaten Indramayu sosialisasikan mekanisme pelaksanaan pilwu dengan sistem digital. Jum'at (15/8/2025).
Bertempat di Aula BKAD Kabupaten Indramayu, sosialisasi tersebut dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Indramayu Jajang Sudrajat, diikuti para Camat se- Kabupaten Indramayu berserta perwakilan Kuwu dari masing-masing Kecamatan.
Kepala DPMDesa Jabar Mochamad Ade Afriandi menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui DPMDesa selain melakukan pembinaan dan juga pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa didalamnya juga termasuk pemilihan kepala desa (kuwu) berkaitan dengan pemilihan Kuwu di Indramayu.
BACA JUGA:Antusiasme Kuwu di Kabupaten Indramayu Ikuti Simulasi Pilwu Digital
“Di tahun 2026 itu kan bulan Januari 139 yang berakhir masa jabatannya, Sehingga sudah direncanakan di bulan Desember 2025 itu dilaksanakan pemilihan kuwu,” ujarnya.
Sebagai langkah untuk menyukseskan pelaksaan tersebut, DPMDesa Jabar memfasilitasi kegiatan tersebut, dikarenakan kebijakan pemerintah provinsi Jawa Barat mulai 2025 pemilihan kepala desa di Indramayu pemilihan kuwu-nya mulai dilakukan dengan ahli teknologi.
“Ya mengarah kepada digitalisasi secara menyeluruh, tentu kita tidak bisa langsung 100% digital. Makanya di sini pemilihan kuwi secara digital dengan kearifan lokal gitu,” kata Ade Afriandi.
Ade mencontoh kebiasaannya pemilihan kuwu misalkan dari mulai abakal calon sampai calon tentu ada tim sukses, semua ingin terlibat, semua ingin mengetahui proses pihaknya tetap terapkan di dalam mekanisme.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Bank BRI: Berikut Pengumuman Seleksi Administrasi dan Tahapan Tes BBAP Batch 3 Tahun 2025
Kemudian dalam kekhawatiran penerapan digital yang disampaikan camat dan kuwu, karena masih beranggapan digitalisasi dalam pilwu hal yang sulit. Karena tidak semua masyarakat paham terkait literasi digital.
“Kita sudah siap aplikasi nya, tadi sudah di simulasikan, sekarang akan digencarkan literasi digitalnya, karena sejak Juli-Agustus kita sudah pelajari semua bersama tim IT termasuk soal kearifan lokal di Indramayu," ujarnya.
Pemprov Jabar juga telah mempersiapkan aplikasi administrasi desa, aplikasi pemungutan suara, yang tidak dibebankan kepada Pemkab ataupun pemerintah desa. Aplikasi administrasi desa tersebut juga bisa digunakan seterusnya untuk pelayanan administrasi di desa termasuk didalamnya data penduduk dan daftar pemilih.
“Untuk mekanismenya tetap pakai surat undangan, warga pemilih tinggal datang saja ke TPS setelah Terima undangan itu, tinggal masuk bilik suara dan scan dengan barcode, muncul calon kuwu dilayar monitor tinggal klik, keluar struk dan selesai,” kata Ade.
BACA JUGA:Rincian Terbaru Pinjaman Non KUR BRI 2025, Dapatkan Plafon 100 Juta dengan Cicilan 146 Ribu
Sementara itu, Plt Kepala DPMD Kabupaten Indramayu Iim Nurahim didampingi Kabid Pemdes Ahmad Sulaeman mengatakan di Indramayu terdapat 139 desa yang akan menggelar pemilihan di tahun 2025, dan menjadi kabupaten pertama yang akan menggelar pemilihan secara digital.
Sehingga membuat Pemkab Indramayu melakukan berbagai persiapan pilkades digital tidak hanya menyangkut ketersediaan infrastruktur teknologi, tetapi juga peningkatan literasi masyarakat terhadap mekanisme pemilihan yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Pilwu secara digital ini tentu hal baru bagi banyak desa, oleh karena itu, diperlukan sinergi antara Pemprov, Pemda, perangkat desa, dan masyarakat untuk menyukseskan pelaksanaannya, dan pastikan tetap akuntabel, transparan, dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi,” tuturnya.
Kabupaten Indramayu ditunjuk sebagai pilot project pelaksanaan pilkades/pilwu digital di Jawa Barat. Keberhasilan pelaksanaan di Indramayu nantinya akan menjadi model bagi desa-desa lain di Jawa Barat pada 2026 mendatang, sesuai arahan Gubernur Jawa Barat.
BACA JUGA:JABAR PEDULI LINGKUNGAN?
Iim berharap dengan adanya dukungan dari DPMDesa Provinsi Jawa Barat akan menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak yang terintegrasi dengan sistem penghitungan suara otomatis. Bantuan ini diberikan sebagai komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka untuk menyukseskan pelaksanaan pilwu digital di tingkat kabupaten Indramayu.
“Pemilihannya gunakan TPS ya, untuk jumlah TPS ada 1.220 ya tersebar di 139 desa, untuk jumlah DPT mengacu ke Pilkada 2024 ditambah 2 persen dengan angka dibulatkan menjadi 614.341 DPT, mohon doa nya semoga pelaksaan pilwu berjalan dengan baik dan lancar,” tukasnya. (oni)