INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Menjelang dikeluarkannya Peraturan Bupati Indramayu terkait pelaksanaan Pemilihan Kuwu (Pilwu) serentak di Kabupaten Indramayu tahun 2025 yang akan diikuti sebanyak 139 desa.
Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu bersama DPMD Provinsi Jawa Barat simulasi pelaksanaan Pilwu sistem semi digital. Jum'at (15/8/2025).
Pada simulasi tersebut sejumlah Kuwu yang mengikuti rangkaian acara pun ikut terlibat mencoba bagaimana penerapan sistem digitalisasi dalam pemilihan Kuwu di Kabupaten Indramayu yang akan digelar pada 10 Desember 2025, mendatang.
“Kita diberikan gambaran dan cara pemungutan suara pada pilwu serentak, tadi ada dua cara ada yang pakai pin, dan surat undangan yang ber barcode,” ucap Kuwu Gedangan Kecamatan Sukagumiwang, Jaelani.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Bank BRI: Berikut Pengumuman Seleksi Administrasi dan Tahapan Tes BBAP Batch 3 Tahun 2025
Jaelani menyambut baik langkah Pemerintah Kabupaten Indramayu yang mengundang perwakilan Pemerintah Desa se- Kabupaten Indramayu terutama yang mengikuti pemilihan kuwu, dalam kegiatannya tidak saja dipaparkan mekanisme penggunaan aplikasi saat di TPS, namun langsung dipraktikan bagaimana cara kerja pemungutan suara secara digital dengan menggunakan alat semacam tablet layar sentuh di bilik suara.
“Tadi juga ikut langsung simulasi cara pemilihannya, pakai surat undangan, di surat undangannya juga ada barcodenya, kita scan terus muncul di layar tablet itu foto calon, pemilih tinggal klik mana calon kuwu yang dipilih, setelahnya muncul struk dan struk itu dimasukan dalam kotak suara,” ujarnya.
Senada dikatakan Kuwu Jatibarang Agus Darmawan, sebagai pemimpin desa yang tahun ini akan ikut serta kontestasi pemilihan kuwu serentak mengapresiasi Pemkab, melalui DPMD Kabupaten yang narasumbernya langsung dari DPMD Provinsi Jabar sosialisasi yang melibatkan kuwu dan langsung ikut simulasi cara pemilihan kuwu dengan sistem semi digital, meskipun terbilang praktis, namun masih butuh sosialisasi yang rutin kepada masyarakat agar masyarakat bisa lebih paham bagaimana cara pemilihan semi digital.
“Ya paling bagaimana nanti sosialisasi di lapangan, karena pemilih tidak semuanya muda, ada juga yang lansia, secara sistem pemilihan bagus dengan semi digital,” ujarnya. (oni)
BACA JUGA:Rincian Terbaru Pinjaman Non KUR BRI 2025, Dapatkan Plafon 100 Juta dengan Cicilan 146 Ribu