“Alhamdulillah, Batik Indra yang memiliki teknik otentik Complongan pada proses produksinya dan teknik ini tidak ada di tempat lain, sekarang produknya cukup banyak digunakan oleh orang-orang besar, semua berkat Pertamina yang membawa kami sering mengikuti pameran, pelatihan dan sebagainya,” ujarnya.
Indra menambahkan bahwa selain promosi dan pelatihan, Pertamina juga berkontribusi dalam perlindungan hak kekayaan intelektual produknya.
Ia mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan Pertamina dalam pengurusan sertifikat HaKI, yang kini telah melekat pada merek dagang Batik Indra Majoe.
“Alhamdulillah semoga produk lokal Indramayu bisa terus tumbuh dan semakin dikenal lebih luas baik dalam dan luar negeri,” kata Indra.
Inisiatif Pertamina ini turut mendukung visi pembangunan ekonomi kerakyatan sebagaimana yang diusung dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Hal itu terutama dalam penguatan UMKM dan koperasi sebagai pilar ekonomi nasional yang tangguh.
Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan, sebagai salah satu subholding Pertamina di wilayah Indramayu, juga terlibat langsung dalam membina tujuh pelaku UMK lokal yang tergabung dalam UMK Academy 2025. Mereka adalah:
- Rina Safitri dengan produk Rinza,
- Mahani dengan merek makanan Siliya,
- Titi Munyati dengan Kopi Sekarwangi,
- Indra Susilo dengan Batik Indra Majoe,
- Fauziyah melalui brand Zee Collection,
- Siti Nur Khotimah dengan produk MJ,
- Fitri Nurfateha yang menjalankan usaha Kopi Teman Istimewa.
Dengan pendekatan berkelanjutan dan berbasis kolaborasi, Pertamina berharap UMK di Indramayu dapat terus berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang tangguh serta berdaya saing tinggi.