
RADARINDRAMAYU.ID - Tantangan pelaku usaha kecil tidak hanya terletak pada bagaimana menjaga mutu produk atau memperluas distribusi.
Justru, masalah yang paling sering memicu stagnasi justru bersumber dari satu persoalan yang sudah sering dihadapi yakni keterbatasan modal.
Ketika permintaan pasar mulai naik dan kapasitas produksi perlu ditingkatkan, sering kali pelaku UMKM justru kesulitan mencari sokongan finansial yang memadai.
Pada titik inilah peran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI menjadi semakin relevan di kalangan pebisnis kecil yang sedang mencari pinjaman untuk modal usaha.
Di tengah lanskap usaha kecil yang dinamis namun rentan, kehadiran pembiayaan dengan syarat ringan dan bunga rendah menjadi solusi yang tidak hanya membantu bertahan, tapi juga memperluas peluang untuk tumbuh.
Terlebih lagi, pendekatan inklusif dalam skema KUR BRI 2025 memberikan ruang bagi lebih banyak pengusaha mikro untuk mengakses modal tanpa jaminan fisik.
Program ini tidak hanya dirancang untuk menyalurkan dana, tetapi juga sebagai jembatan antara kepercayaan perbankan dan produktivitas masyarakat.
Ketika banyak bank masih menetapkan syarat agunan yang tidak semua pelaku usaha bisa penuhi, BRI justru menawarkan mekanisme pinjaman yang lebih fleksibel dan terukur.
BACA JUGA:Satu Pengendara Tewas dalam Kecelakaan Motor di Jalur Pantura Losarang
Komitmen tersebut tidak berhenti pada kemudahan akses, tetapi juga tercermin dalam stabilitas bunga dan panjangnya tenor.
Dengan plafon pinjaman mencapai Rp100 juta dan tenor hingga lima tahun, KUR BRI 2025 membuka peluang pembiayaan jangka menengah yang bisa direncanakan dengan matang.
Bunga tetap sebesar 6% per tahun atau setara 0,5% per bulan memberikan kepastian bagi pelaku usaha untuk menyusun arus kas bulanan secara konsisten, tanpa khawatir terhadap fluktuasi pembayaran.
Bunga KUR BRI 2025 Berdasarkan Kategori
BACA JUGA:Cek Dompet Digitalmu! 3 Link DANA Kaget Gratis Aktif Terbaru Siap Diklaim Untuk Kamu Sekarang!