
RADARINDRAMAYU.ID - Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Syariah Indonesia (BSI) 2025 kembali menjadi sorotan pelaku UMKM yang mengutamakan pembiayaan yang berpegang pada prinsip syariah.
Meskipun begitu, ternyata masih banyak pertanyaan dari calon debitur “Apakah KUR BSI bebas riba?” Artikel ini mengupas tuntas prinsip syariah, mekanisme cicilan, syarat pengajuan, dan keunggulan produk pembiayaan BSI yang 100% halal.
Prinsip Syariah Murabahah & Ijarah Tanpa Bunga
Berbeda dengan bank konvensional yang mengenakan bunga mengambang, KUR BSI menerapkan akad syariah:
- Murabahah (jual beli): BSI membeli barang atau modal usaha, lalu menjual kembali kepada debitur dengan margin keuntungan tetap.
- Ijarah (sewa guna): BSI menyewakan aset, debitur membayar iuran sewa tetap selama jangka waktu akad.
Karena margin telah disepakati di muka, tidak ada komponen riba yang dilarang dalam Islam. Debitur mengetahui sejak awal total kewajiban dan jadwal cicilan, sehingga perencanaan keuangan lebih pasti.
Tanpa Agunan Tambahan
Salah satu keunggulan KUR BSI 2025 adalah tanpa jaminan tambahan. Fitur ini sangat membantu pelaku usaha mikro yang belum memiliki aset besar.
BACA JUGA:Edo Febriansah Resmi Pindah ke Dewa United, Jadi Eks Persib Kedua Setelah Nick Kuipers!
Dengan usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan dan dokumen administrasi lengkap, tanpa perlu sertifikat rumah, BPKB, atau aset berharga lain, Anda sudah bisa ajukan KUR di Bank BSI.
Simulasi Angsuran KUR BSI 2025
Berikut contoh angsuran bulanan untuk plafon yang banyak dipilih oleh para pelaku UMKM di Indonesia dengan margin tetap 6% per tahun:
Plafon Rp10 Juta
- Tenor 12 bulan: Rp850.000/bulan
- Tenor 24 bulan: Rp433.333/bulan
- Tenor 36 bulan: Rp294.444/bulan
BACA JUGA:Sepak Bola Api Meriahkan Peringatan Tahun Baru Islam di Desa Krasak
Plafon Rp20 Juta
- Tenor 12 bulan: Rp1.700.000/bulan
- Tenor 24 bulan: Rp866.667/bulan
- Tenor 36 bulan: Rp588.889/bulan