
RADARINDRAMAYU.ID - Demi menjaga kualitas para pemain keturunan (Diaspora) timnas Indonesia, pengamat sepakbola (Indonesia) Kesit Budi Handoyo, menyarankan untuk Diaspora bermain di Eropa jangan di Liga 1.
Karena jika kualitas mereka ingin tetap terjaga, bermain di kancah Eropa, memiliki daya saing yang menarik untuk Diaspora.
Bung kesit cukup khawatir, jika pemain Diaspora bermain di klub Asia "kemampuan diaspora akan menurun" dan tidak lagi menarik permainannya.
Hal ini disebabkan rumor para klub-klub besar liga Asia seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand, Bung kesit sangat tidak setuju jika pemain Diaspora bergabung.
Apalagi jika mereka tergabung dengan klub liga 1 Indonesia, ada risiko penurunan level bermain untuk masa jangka panjang.
"Tanpa meremehkan kualitas liga kita, tetap saja ada kekhawatiran bahwa performa mereka bisa menurun, karena atmosfer kompetitifnya berbeda dengan Eropa," jelasnya Bung Kesit.
Karena disana (Liga 1) standar kompetisi kurang sesuai dengan Diaspora, ia katakan "harapan saya mereka tetap bisa bermain di Eropa agar kualitasnya terjaga".
Dan jika terpaksa karena peluang di Eropa terbatas, alternatif yang sesuai untuk pemain diaspora tampil di Asia ada beberapa saran.
Mereka lebih baik bermain di liga Top Asia, seperti J-League (Jepang) atau K-League (Korea Selatan), dua liga itu dinilai cocok menjaga performa mereka.
Meskipun Eropa merupakan tempat yang cocok untuk perkembangan mereka, Bung Kesit tidak khawatir jika enam pemain Diaspora main di Jepang ataupun Korea.
Lantas siapa sajakah enam pemain diaspora Timnas Indonesia yang saat ini bebas transfer? berikut kami informasikan dibawah ini.
1. Jordi Amat Maas (33/CB)
Kini kontrak Jordi resmi usai dengan Johor Darul Ta'zim (JDT), dan beberapa klub sudah mulai menanti dirinya.