
RADARINDRAMAYU.ID - Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) kerap menjadi andalan para pelaku UMKM untuk mendapatkan tambahan modal usaha.
Bunga rendah, cicilan ringan, serta tenor fleksibel membuat program ini sangat diminati oleh para pelaku UMKM di Indonesia.
Namun kenyataannya, tidak sedikit pula pengajuan KUR yang justru berujung penolakan, meski debitur merasa telah memenuhi seluruh syarat yang perlu disertakan.
Sebelum mengajukan ulang, ada baiknya sebagai calon debitur bisa pahami dulu tanda-tanda bahwa permohonanmu kemungkinan besar akan ditolak serta penyebab utamanya.
Dengan begitu, kamu bisa melengkapi berkas dan memperbaiki profil bisnis agar peluang disetujui semakin besar.
Ciri-ciri Pengajuan KUR Ditolak Pihak Bank
- Tidak dihubungi oleh pihak bank dalam jangka waktu normal (1–2 minggu). Besar kemungkinan hal ini bisa terjadi karena berkasmu belum lengkap atau tidak lolos verifikasi awal.
- Survei lapangan bisa menjadi tolak ukur bank dalam menilai kelayakan usaha. Apabila survei tak kunjung dijadwalkan atau berlangsung singkat tanpa pendalaman, ini pertanda negatif.
- Tidak diminta dokumen tambahan seperti Surat Keterangan Usaha (SKU), NPWP, atau bukti izin usaha jika memerlukan verifikasi lebih lanjut. Kalau tidak diminta, bisa jadi prosesmu dihentikan.
- Tidak diundang tanda tangan Perjanjian Kredit (PK) ke kantor cabang setelah semua dinyatakan lolos. Tidak adanya undangan ini menandakan pengajuanmu gagal.
BACA JUGA:KUR BRI 2025 Kembali Dibuka, Solusi Pembiayaan Usaha Ringan untuk Pelaku UMKM
Penyebab Utama Pengajuan KUR BRI Ditolak
- Usaha Belum Memenuhi Kriteria
- Usaha berdiri kurang dari 6 bulan
- Sektor usaha tidak termasuk kategori produktif sesuai ketentuan pemerintah
- Dokumen Tidak Lengkap atau Tidak Valid
- Tidak melampirkan KTP, KK, atau SKU
- Dokumen palsu, rusak, atau informasi tidak sesuai data di lapangan
- Riwayat Kredit yang Buruk
- Pernah memiliki tunggakan atau cicilan macet
- Skor kredit rendah karena keterlambatan pembayaran pinjaman sebelumnya
- Kapasitas Pembayaran Lemah
- Pendapatan usaha tidak memadai untuk meng-cover cicilan bulanan
- Sudah terikat beberapa pinjaman lain yang membebani arus kas
- Agunan Tidak Memenuhi Syarat (untuk KUR bersyarat jaminan)
- Nilai agunan di bawah ketentuan minimal
- Jenis jaminan tidak diterima bank (misalnya surat tanah belum SHM)
- Tujuan Penggunaan Dana Tidak Jelas
- Rencana penggunaan modal tidak terperinci
- Kekhawatiran dana akan dipakai untuk kebutuhan konsumtif, bukan produktif
- Hasil Survei Kurang Meyakinkan
- Lokasi usaha tidak sesuai data alamat
- Kondisi lapangan (produksi, tempat usaha) tidak mendukung proyeksi pendapatan
Dengan memahami ciri dan penyebab di atas, kamu dapat melakukan evaluasi mandiri sebelum melakukan pengajuan KUR lagi.
Pastikan semua dokumen yang dilampirkan valid, rapikan riwayat kredit, dan siapkan rencana bisnis tertulis yang menunjukkan potensi pertumbuhan usaha.
Lengkapi SKU, laporan keuangan sederhana, serta data pemilik usaha. Terakhir, jangan lupa jaga reputasi pembayaran kredit agar skor SLIK OJK mu tetap prima.
Langkah-langkah seperti ini berpeluang besar untuk membuka jalan pengajuan KUR BRI menjadi lebih mudah, sehingga dana segar lebih cepat cair dan usaha bisa segera berkembang.