
Oleh karena itu, jam bermain bukan satu-satunya tolok ukur. Dalam pandangannya, motivasi dan kemauan untuk berkembang bisa menjadi penyeimbang dari kekurangan menit bermain di level klub.
Mantan pemain Barcelona ini mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemain atas situasi tersebut.
Banyak faktor yang membuat mereka tak mendapat tempat reguler, mulai dari kebijakan pelatih klub hingga persaingan antar pemain di skuad.
Namun, ketika pemain mampu menunjukkan performa positif saat bersama timnas, maka itu jadi nilai tambah.
Patrick menyebut hal ini sebagai dilema yang umum dihadapi pelatih timnas mana pun. Ia harus menilai banyak aspek secara seimbang demi membentuk tim yang kompetitif.
“Saya harus menyeimbangkan hal tersebut dan membuat tim kami sekompetitif mungkin. Itulah yang terpenting bagi saya,” ucapnya menegaskan.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya membangun harmonisasi dalam tim. Dengan banyaknya pemain yang datang dari berbagai latar belakang klub, ia harus memastikan bahwa semua bisa menyatu dalam visi yang sama.
Baginya, timnas bukan sekadar kumpulan pemain terbaik, tapi harus menjadi satu kesatuan yang kuat.
BACA JUGA:Piala Presiden 2025 Diikuti 6 Tim, Bukan 4! Erick Thohir Umumkan Format Baru Turnamen Pramusim
Ia juga menyampaikan harapan agar pemain-pemain tersebut bisa segera mendapatkan kepercayaan lebih dari klub masing-masing.
Karena pada akhirnya, memiliki jam terbang yang cukup akan membuat mereka tampil lebih percaya diri di level internasional.
Patrick mengaku sedikit kecewa melihat beberapa anak asuhnya jarang diturunkan di pertandingan klub musim ini.
“Tentu saja sangat disayangkan bahwa mereka tidak mendapatkan menit bermain yang mereka inginkan,” ujar Kluivert.
Meskipun demikian, ia tetap berusaha memaksimalkan apa yang ada demi mencapai hasil terbaik untuk timnas.