
RADARINDRAMAYU.ID - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kembali menegaskan komitmennya dalam membangun Timnas Indonesia yang bersih dan profesional.
Dalam pernyataan tegasnya baru-baru ini, Erick memperingatkan bahwa tim scouting Timnas Indonesia akan dibubarkan jika ditemukan praktik penyusupan pemain melalui jalur titipan.
"Saya sudah bilang kepada Om Simon Tahamata, tidak ada pemain atau scouting titipan. Kalau ada hal yang demikian, percuma saya pekerjakan Om Simon Tahamata," tegas Erick.
Pernyataan ini menjadi sorotan publik, terutama bagi mereka yang selama ini mengkritisi praktik-praktik tidak sehat dalam pembentukan skuad tim nasional.
BACA JUGA:Erick Thohir Ungkap Rencana Tambahan Amunisi Pemain Keturunan untuk Timnas Indonesia
Erick menegaskan bahwa tidak boleh ada kepentingan pribadi dalam proses pemilihan pemain, baik dari tim scouting maupun pelatih.
Erick meminta tim scouting bekerja secara objektif dan tidak menerima imbalan apapun untuk mengorbitkan pemain. Ia tidak segan mengambil langkah ekstrem jika prinsip ini dilanggar.
"Tim scouting ini kerjanya harus profesional. Jangan sampai mau dibayar untuk menyebut pemain ini bagus. Kalau nanti ada pemain titipan, tim scouting ini mending saya bubarkan."
Pernyataan ini jelas menggambarkan keinginan kuat dari Erick untuk membentuk tim nasional berdasarkan talenta murni, kemampuan, dan mentalitas, bukan berdasarkan koneksi atau "titipan".
Erick juga menegaskan peran penting Simon Tahamata, pelatih legendaris berdarah Indonesia-Belanda, dalam sistem scouting ini.
Simon akan bertugas untuk memetakan talenta muda secara transparan sebagai bagian dari regenerasi jangka panjang Timnas Indonesia.
"Om Simon akan memetakan siapa saja talenta untuk regenerasi yang transparan. Jangan sampai ada istilah pemain U-17 belum cukup umur di level senior."
Ia mencontohkan sosok Lamine Yamal sebagai bukti bahwa usia bukan penghalang jika pemain memiliki skill dan mindset yang matang.