3. Jordi Amat
Sosok senior di lini belakang Timnas ini belum mendapatkan kepastian perpanjangan kontrak dari Johor Darul Ta'zim. Padahal masa kontraknya segera habis di akhir musim.
Beberapa klub Liga 1 dikabarkan tertarik merekrutnya, termasuk Persib Bandung dan Dewa United.
Jordi punya pengalaman luas di berbagai liga top Eropa yang bisa memperkuat lini pertahanan tim mana pun.
4. Nathan Tjoe-A-On
Pemain muda ini mengalami musim sulit di Swansea City. Minimnya menit bermain membuat potensinya seperti terpendam. Kini, Liga 1 jadi peluang baru baginya untuk berkembang.
Nathan dikenal punya teknik apik dan visi bermain bagus. Kemudian bisa menempati beberapa posisi berbeda.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
Di Liga 1, dia bisa mendapatkan kepercayaan penuh dan membuktikan diri bahwa dirinya layak kembali ke skuad utama Garuda.
5. Rafael Struick
Penyerang muda ini belum mendapat tempat utama di Brisbane Roar. Padahal, ia sempat tampil menjanjikan bersama Timnas. Jam bermain yang minim jadi ancaman bagi performanya.
Bagi Struick, Liga 1 adalah solusi realistis untuk menjaga karier tetap menyala. Ia bisa bermain reguler, mendapatkan kepercayaan, dan tentu saja memikat hati pelatih Timnas.
Lima nama di atas bukan pemain sembarangan. Mereka adalah bagian dari generasi baru yang pernah memberikan harapan besar bagi sepak bola Indonesia. Namun situasi berubah cepat.
Liga 1 saat ini tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Klub-klub lokal telah berkembang secara profesional, memiliki finansial kuat, dan basis suporter fanatik yang loyal.