RADARINDRAMAYU.ID - Di tengah usaha yang makin menuntut ketahanan dan daya saing, pelaku UMKM di Indonesia sering kali dihadapkan pada satu persoalan krusial: keterbatasan modal.
Banyak dari mereka sudah punya ide yang matang, produk yang menjanjikan, dan pasar yang potensial, namun tidak cukup dana untuk memperbesar skala usaha.
Ketika modal menjadi penghalang, solusi pembiayaan yang mudah dan terjangkau tentu sangat dinanti.
Bank Central Asia (BCA), meskipun bukan bank milik negara, mengambil peran penting dalam mendukung pelaku UMKM lewat program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Program KUR BCA ini memberikan akses pembiayaan bagi pemilik usaha mikro yang membutuhkan tambahan modal, tanpa prosedur yang berbelit.
Salah satu poin yang menarik adalah kemungkinan mendapatkan dana tanpa harus menyerahkan agunan atau jaminan.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
KUR Mikro BCA hadir sebagai opsi yang cukup rasional bagi mereka yang belum punya aset berharga tapi ingin mengembangkan usaha.
Tanpa perlu khawatir kehilangan kendaraan atau sertifikat tanah, pelaku usaha bisa mengajukan pinjaman hingga Rp50 juta.
Ini tentu memberi ruang gerak yang lebih fleksibel, apalagi proses pengajuannya pun tergolong simpel.
Namun, untuk pinjaman di atas angka tersebut, ketentuan berubah. BCA akan meminta jaminan berupa aset dan melakukan penilaian secara menyeluruh sebelum menyetujui pengajuan.
Dengan kata lain, BCA memberikan dua jalur pinjaman: dengan atau tanpa jaminan, tergantung dari besar kecilnya kebutuhan Anda.
Tingkat suku bunga yang diterapkan juga sangat kompetitif. Dengan patokan bunga efektif sebesar 6% per tahun, cicilan bulanan terasa lebih ringan dibandingkan kredit komersial biasa yang bunganya bisa dua kali lipat.