RADARINDRAMAYU.ID - Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus memperkuat perannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, terutama melalui penyaluran pembiayaan kepada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menyediakan dua jenis fasilitas pinjaman utama, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Non KUR.
Kedua produk ini memiliki karakteristik berbeda, baik dari segi suku bunga, plafon, maupun pilihan tenor cicilan. Pertanyaannya, mana yang menawarkan tenor lebih panjang dan cicilan lebih ringan?
Yuk, simak selisih tabel pinjaman KUR dan Non KUR BRI berikut ini untuk menemukan jawabannya. Perbedaan KUR dan Non KUR BRI.
Program KUR Bank BRI merupakan pinjaman bersubsidi dari pemerintah yang dikhususkan bagi pelaku UMKM. Keunggulan utamanya terletak pada suku bunga rendah, yang hanya berkisar 6 persen per tahun, serta tidak memerlukan agunan untuk pinjaman hingga Rp100 juta.
Sementara itu, pinjaman Non KUR BRI adalah kredit reguler yang dapat diakses masyarakat luas, baik untuk keperluan konsumtif maupun produktif.
Suku bunganya lebih tinggi dibanding KUR karena tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah, namun pilihan tenornya lebih fleksibel dan limit kreditnya bisa mencapai Rp250 juta bahkan lebih.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
Tabel Pinjaman KUR BRI Terbaru 2024
Berikut simulasi Tabel angsuran KUR BRI:
Plafon Rp1 juta – Rp25 juta
Rp1 juta:
- 12 bulan: Rp113.253
- 24 bulan: Rp50.680
- 36 bulan: Rp32.000
Rp5 juta:
- 12 bulan: Rp569.000
- 24 bulan: Rp253.00
- 36 bulan: Rp164.000
BACA JUGA:Jalani Hari Pertama Magang, Bupati Lucky Naik Taksi ke Kantor Kemendagri
Rp10 juta:
- 12 bulan: Rp1.136.000
- 24 bulan: Rp502.000
- 36 bulan: Rp329.000
Rp25 juta:
- 12 bulan: Rp1.456.000
- 24 bulan: Rp760.000
- 36 bulan: Rp587.000
Tenor maksimal untuk KUR BRI umumnya sampai 3 tahun (36 bulan), tergantung jenis usaha dan hasil evaluasi pihak bank.