
Minimnya transportasi publik yang layak dan terjangkau membuat masyarakat, terutama di luar Jakarta dan kota besar lain, tidak punya banyak pilihan selain menggunakan sepeda motor untuk aktivitas harian.
Upaya pemerintah untuk mengembangkan angkutan umum ramah lingkungan dan program bus “Buy The Service” memang sudah berjalan, namun belum mampu mengurangi ketergantungan masyarakat pada sepeda motor secara signifikan.
Over-Populasi atau Kebutuhan?
Apakah Indonesia sudah mengalami over-populasi sepeda motor?
Jika melihat data, pertumbuhan sepeda motor jauh melampaui kapasitas infrastruktur jalan dan ruang publik yang tersedia.
Di banyak kota, jumlah sepeda motor bahkan melebihi jumlah penduduk usia produktif. Fenomena ini jelas mengindikasikan bahwa Indonesia telah memasuki fase kritis.
Yang di mana jumlah sepeda motor bukan lagi sekadar solusi mobilitas, melainkan telah menjadi sumber masalah baru bagi tata kota, lingkungan, dan keselamatan publik.
BACA JUGA:Cair Otomatis Rp300.000 ke DANA! Game Baru 2025 Ini Bikin Cuan Tanpa Undang Teman
Keberadaan 141 juta sepeda motor di Indonesia adalah cerminan kebutuhan mobilitas yang belum terjawab oleh sistem transportasi publik yang memadai.
Namun, tanpa pengendalian dan inovasi kebijakan transportasi yang berkelanjutan, Indonesia berisiko terjebak dalam pusaran over-populasi sepeda motor yang akan semakin membebani kota, lingkungan, dan kualitas hidup masyarakat di masa depan.