
RADARINDRAMAYU.ID - Dalam dunia usaha, kebutuhan akan modal merupakan hal yang tidak bisa dihindari, terutama bagi pelaku usaha mikro.
Salah satu cara yang paling umum dilakukan adalah mengajukan pinjaman atau kredit ke lembaga perbankan seperti Bank BRI.
Bank milik negara ini memiliki dua skema utama pembiayaan, yaitu KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan non-KUR.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu dipahami sebelum memutuskan mengambil hutang.
Apa Itu KUR BRI?
KUR (Kredit Usaha Rakyat) adalah program pembiayaan yang disubsidi oleh pemerintah dan ditujukan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Program ini sangat populer karena menawarkan bunga rendah dan proses pengajuan yang relatif mudah. BRI merupakan salah satu bank yang paling aktif menyalurkan KUR di Indonesia.
Apa Itu Non-KUR BRI?
Sementara itu, pinjaman non-KUR adalah skema kredit reguler dari Bank BRI yang tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Jenis pinjaman ini biasanya lebih fleksibel dari sisi jumlah cicilan dan jangka waktu, tetapi dikenakan bunga komersial yang cenderung lebih tinggi dibandingkan KUR.
BACA JUGA:Angsuran KUR BRI 2025 untuk Rp50 Juta dalam 2 Tahun, Bunga Ringan Hanya 6 Persen Flat Per Tahun
Perbandingan KUR dan Non-KUR BRI
1. Suku Bunga
Perbedaan paling mencolok antara KUR dan non-KUR adalah pada bunga. KUR BRI hanya mengenakan bunga sebesar 6% per tahun atau setara dengan 0,5% per bulan.