Bisa Bebas dan Leluasa Ambil Pinjaman, BI Checking KOL 1 Banyak Manfaat, Begini Penjelasannya

RADARINDRAMAYU.ID - Begini penjelasan mengenai skor kredit BI Checking KOL 1, ternyata banyak manfaat menarik yang patut dicoba. 

Seperti diketahui, riwayat kredit dari BI Checking atau yang sekarang namanya SLIK OJK, merupakan suatu rekam jejak para debitur secara individual. 

Dalam skor kredit tersebut, ada angka KOL atau kolektibilitas, yang memiliki 1 sampai 5 angka, berikut artian berbeda di masing-masing angka yang ada. 

Nah, khusus pada ulasan artikel berikut ini, akan membahas tentang skor KOL 1 di BI Checking, yang manfaatnya adalah Anda bisa bebas dan leluasa untuk ajukan pinjaman. 

BACA JUGA:Skor BI Checking Kol 1? Selamat, Itu Ciri Debitur Idaman Bank! Kamu Termasuk?

Perlu diketahui, skor KOL 1 merupakan angka yang positif dalam riwayat keuangan debitur secara individual. Atau dengan kata lain Anda sebagai debitur rekam jejaknya bagus. 

Bagus dalam artian Anda tidak pernah memiliki catatan menunggak di dalam daftar riwayat kredit Anda, baik dalam berbagai sektor pinjaman. 

Termasuk jika Anda pernah mengambil pinjaman untuk usaha seperti KUR, dengan catatan selalu tepat dalam membayar tagihan perbulannya hingga tenor berakhir. 

Lebih dari itu, skor Kolektibilitas 1 merupakan angka keramat, artinya jika Anda memiliki angka tersebut, selamat bagi Anda karena di kenal sebagai debitur yang loyal. 

BACA JUGA:Spesial Hari Ini, Klaim Saldo DANA Gratis Sebesar Rp1.000.000 Lewat Klik Link DANA Kaget Edisi Jumat Agung

Loyal dalam artian Anda selalu membayar semua kredit secara tepat waktu, atau sesuai dengan tanggal jatuh tempo, tanpa melebihinya. 

Jadi, skor KOL 1 bisa membuat Anda memiliki status sebagai debitur yang bagus, dan bisa membuat para kreditur semakin yakin meminjamkan kredit pada Anda. 

Sekali lagi, jika Anda mendapatkan skor kredit di angka KOL 1, pertahankan riwayat tersebut sebisa mungkin. Lantaran Anda bisa merasakan manfaatnya sebagai debitur. 

Misalnya, Anda bisa meminjam suatu angsuran sampai dengan plafond terbesar, contohnya yang biasa dikenal agunan seperti nominal angka Rp500 Juta. 

BACA JUGA:Resmi Ajukan Bidding untuk Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2031, Indonesia Bersaing dengan 6 Negara Kuat