
Penggunaan dana KUR untuk hal konsumtif bisa berdampak negatif, baik bagi individu maupun perekonomian secara keseluruhan.
Ketika dana tidak diputar dalam kegiatan usaha, maka kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi minim.
Alih-alih membantu pelaku usaha berkembang, KUR malah menjadi beban cicilan konsumtif.
Yulius juga menambahkan bahwa beberapa debitur KUR diketahui masih memiliki kredit lain saat mengajukan KUR.
Hal ini tentu bertentangan dengan prinsip kehati-hatian dalam pembiayaan.
Penting untuk dipahami bahwa Kredit Usaha Rakyat adalah pinjaman produktif, bukan pinjaman konsumtif. Dana yang diberikan harus digunakan untuk kebutuhan usaha seperti:
Pembelian bahan baku
Pengadaan alat produksi
Biaya operasional bisnis
Pengembangan usaha
Menggunakan dana KUR untuk membeli kendaraan pribadi atau renovasi rumah jelas bukan pilihan yang bijak.
Selain menyalahi aturan, hal ini juga bisa menyulitkan finansial pribadi dalam jangka panjang.
KUR adalah solusi pembiayaan untuk modal usaha pelaku UMKM di Indonesia. Namun, program ini hanya akan bermanfaat bila digunakan dengan benar.
Pastikan penggunaan dana KUR benar-benar ditujukan untuk membangun dan memperluas usaha, bukan untuk keperluan konsumtif semata.