Dari tabel di atas, terlihat bahwa beban angsuran bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial pemohon.
Tidak sedikit pelaku UMKM yang akhirnya memilih tenor lebih panjang untuk menekan angka cicilan bulanan, terutama mereka yang baru memulai usaha dan ingin mengatur cash flow dengan lebih longgar.
Mengenai syarat pengajuannya, BSI menerapkan ketentuan yang cukup masuk akal. Pemohon harus merupakan Warga Negara Indonesia dan memiliki usaha yang produktif serta layak dibiayai.
Usaha tersebut juga harus sudah berjalan minimal enam bulan. Hal ini bertujuan agar pihak bank bisa menilai bahwa usaha yang diajukan benar-benar aktif dan berpotensi untuk berkembang.
BACA JUGA:Baru-baru Ini Emil Audero Ungkap Penyesalan ke Media Italia, Kenapa?
Di samping itu, pemohon tidak sedang memiliki kredit produktif aktif di bank lain (kecuali kredit konsumtif seperti KPR atau kredit kendaraan).
Dari sisi administratif, sejumlah dokumen juga perlu dipersiapkan seperti KTP, KK, dan legalitas usaha seperti SKU, NIB, atau izin usaha sejenis.
Jika kamu ingin mengajukan pinjaman di atas Rp50 juta, biasanya akan diminta juga dokumen NPWP sebagai syarat tambahan.
Untuk pengajuannya sendiri, prosesnya cukup sederhana. Pertama, kamu cukup mendatangi kantor cabang BSI terdekat dengan membawa semua dokumen persyaratan.
Setelah itu, petugas akan memberikan formulir pengajuan yang perlu kamu isi secara lengkap dan benar.
Selanjutnya, pihak BSI akan melakukan proses verifikasi data dan survei ke lokasi usaha.