BYD mematok target besar agar pengisian daya EV dapat berlangsung secepat pengisian bensin, yang akan mengubah cara pandang masyarakat terhadap mobil listrik.
Para kompetitor seperti Nio, Li Auto, Xpeng, dan Zeekr pun mulai terlihat menyiapkan langkah strategis untuk menyusul inovasi BYD ini.
Namun, dengan langkah yang begitu agresif dan dukungan ekosistem yang kuat, BYD berpeluang besar menjadi pemimpin global dalam industri kendaraan listrik dalam waktu dekat.
Hingga saat ini, penjualan BYD sebagian besar masih didorong oleh penjualan mobil hibrida plug-in, yang mencapai 4,2 juta unit pada tahun lalu.
Namun, tahun ini perusahaan menargetkan peningkatan penjualan menjadi 5-6 juta unit, dengan ekspansi besar-besaran pada lini kendaraan listrik murni.
Dengan kehadiran teknologi pengisian ultra-cepat ini, target tersebut bukan hanya ambisi kosong, melainkan tujuan realistis yang didukung inovasi mutakhir dan strategi jangka panjang.
Tidak berlebihan jika saat ini dunia otomotif menyoroti BYD sebagai produsen yang tak hanya berbicara soal volume penjualan, tetapi juga kekuatan inovasi teknologi.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
Masa depan kendaraan listrik tampaknya akan semakin didorong oleh persaingan inovasi pengisian daya, dan BYD sudah mengambil langkah awal yang mengesankan.
BACA JUGA:BEM Universitas Darul Ma'arif Indramayu Gelar Acara Meriah di Bulan Ramadan