
Namun, bagi mereka yang membutuhkan pinjaman dengan nominal lebih besar dan tidak terlalu mempermasalahkan tingkat suku bunga, Non KUR bisa menjadi alternatif yang lebih fleksibel.
BACA JUGA:Sosialisasi Gerakan Koin NU Peduli di Masjid Uswatun Hasanah Desa Kalianyar Krangkeng
Selain bunga, faktor lain yang perlu diperhatikan adalah syarat agunan. Salah satu keunggulan KUR adalah kemudahan dalam pengajuan pinjaman tanpa agunan, terutama untuk plafon di bawah Rp100 juta.
Ini menjadi keuntungan besar bagi UMKM yang baru merintis usaha dan belum memiliki aset untuk dijadikan jaminan.
Sebaliknya, pada skema Non KUR, persyaratan agunan cenderung lebih ketat, terutama jika jumlah pinjaman cukup besar.
Dengan adanya jaminan, pihak bank memiliki kepastian bahwa pinjaman akan dikembalikan sesuai kesepakatan. Ini menjadi pertimbangan penting bagi pelaku usaha yang mungkin tidak memiliki aset untuk dijadikan agunan.
BACA JUGA:Bupati Indramayu Apresiasi Warganya yang Melahirkan Bayi Kembar Lima
Keunggulan KUR bagi UMKM
KUR mendapatkan subsidi dari pemerintah, sehingga suku bunganya bisa lebih rendah dibandingkan kredit komersial biasa.
Ini merupakan bentuk dukungan terhadap UMKM agar lebih mudah mendapatkan akses permodalan.
Dengan adanya subsidi, beban bunga yang harus dibayar oleh pelaku usaha menjadi lebih ringan, sehingga mereka dapat fokus pada pengembangan bisnis.
Sebaliknya, Non KUR tidak mendapatkan subsidi, sehingga beban bunga yang harus dibayar lebih besar.