Jika Anda memiliki riwayat kredit macet atau tunggakan dengan kolektibilitas di atas 2, kemungkinan besar pengajuan akan ditolak.
Maka dari itu, sebelum mengajukan, pastikan tidak ada tunggakan pinjaman lain yang belum dilunasi. Anda juga bisa mengecek status kredit sendiri melalui situs resmi OJK di idebku.ojk.go.id.
BACA JUGA:Bukan Cuma KUR, Ini 7 Jenis Pinjaman Modal Usaha yang Cocok untuk UMKM, Syarat Mudah Bunga Rendah!
Siapkan Survei Lapangan dengan Baik
Setelah pengajuan dilakukan, petugas BRI akan melakukan survei langsung ke lokasi usaha.
Ini adalah tahap krusial, jadi pastikan usaha Anda terlihat aktif dengan stok barang tersedia dan transaksi yang berjalan lancar.
Jika memiliki laporan keuangan sederhana, tunjukkan kepada petugas sebagai bukti bahwa usaha Anda memang memiliki prospek yang baik.
Selain itu, bersikaplah ramah dan profesional saat survei berlangsung, karena kesan pertama juga memengaruhi penilaian petugas BRI.
Ajukan Nominal yang Sesuai dengan Kemampuan
Kesalahan umum dalam pengajuan KUR adalah meminta pinjaman dalam jumlah besar tanpa perhitungan yang jelas.
Sesuaikan nominal pinjaman dengan kebutuhan usaha dan kemampuan bayar Anda. Jika Anda mengajukan KUR Mikro (di bawah Rp50 juta), biasanya tidak perlu agunan tambahan dan lebih mudah disetujui.
Sementara itu, untuk pinjaman di atas Rp100 juta, pastikan Anda memiliki agunan yang cukup untuk mendukung pengajuan tersebut.
Waktu dan Tempat Pengajuan yang Tepat
Strategi lain yang bisa meningkatkan peluang diterimanya KUR adalah mengajukan pinjaman di awal tahun, sekitar Januari hingga Februari.