
Keduanya dikenal sebagai pemilik Djarum Group dan Bank Central Asia (BCA).
Anthoni Salim, pemimpin Grup Salim, berada di posisi keenam dengan kekayaan US$12,9 miliar atau sekitar Rp214,13 triliun.
Perusahaannya bergerak di berbagai sektor, mulai dari makanan, agribisnis, hingga properti, menjadikannya salah satu pengusaha tersukses di Indonesia.
Di peringkat ketujuh ada Sri Prakash Lohia dengan kekayaan mencapai US$7,6 miliar atau sekitar Rp126,15 triliun.
Pendiri Indorama Corporation ini mengembangkan bisnisnya di industri petrokimia dan tekstil yang beroperasi di berbagai negara.
Dominasi para taipan ini menunjukkan betapa kuatnya sektor energi, petrokimia, perbankan, dan industri lainnya dalam membangun ekonomi Indonesia.
Perusahaan yang mereka kelola berperan besar dalam menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan sektor bisnis nasional.
Kenaikan harga komoditas global menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan kekayaan para miliarder ini.
BACA JUGA:Peresmian Yamaha Flagship Shop di Bandung, Wujud Nyata Realisasi Premium Dealer Layani Konsumen
Selain itu, strategi bisnis yang adaptif serta ekspansi ke pasar internasional juga memperkuat posisi mereka di tingkat global.
Meski ekonomi dunia mengalami berbagai tantangan, para konglomerat Indonesia tetap mampu mempertahankan dominasinya.
Dengan inovasi dan diversifikasi usaha, mereka terus mengembangkan bisnisnya demi masa depan yang lebih kuat.
Kehadiran miliarder-miliarder ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam dunia bisnis global.
BACA JUGA:Mantap! Cetak 4 Gol di 8 Laga, Kevin Diks Jadi Pemain Asia Tertajam di UEFA Conference League
Dengan dukungan ekosistem yang tepat, bukan tidak mungkin akan muncul lebih banyak pengusaha sukses yang bisa bersaing di kancah internasional.