
3. Keberagaman yang Menjadi Modal Sosial
NTT merupakan salah satu provinsi dengan keberagaman agama yang tinggi. Mayoritas penduduknya beragama Katolik (53,7%), diikuti oleh Protestan (36,2%), Islam (9,4%), dan agama lainnya (0,7%).
Keberagaman ini justru menjadi kekuatan dalam membangun rasa kebersamaan serta memperkuat toleransi.
4. Peran Kearifan Lokal dalam Menjaga Kerukunan
Studi Kementerian Agama (2019) menunjukkan bahwa praktik kearifan lokal memainkan peran penting dalam menjaga harmoni sosial.
Tradisi, hukum adat, serta nilai-nilai warisan leluhur tetap kuat dalam kehidupan masyarakat, sehingga mampu mencegah konflik sosial berbasis agama.
BACA JUGA:Jakarta Paling Teratas! Inilah 10 Daftar Provinsi Terkaya di Indonesia, Siapa Saja?
5. Keberagaman Suku yang Dapat Bersatu
NTT memiliki lebih dari 70 suku asli yang hidup berdampingan dengan damai.
Suku terbesar antara lain Atoni (20%), Manggarai (16%), dan Sumba (14%), dengan sisanya berasal dari berbagai etnis lain yang tetap menjunjung tinggi nilai persatuan.
Pencapaian NTT dalam menjaga kerukunan umat beragama menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
Dengan skor IKUB yang terus tinggi, provinsi ini membuktikan bahwa keberagaman bukanlah hambatan, melainkan modal sosial yang kuat untuk menciptakan harmoni.
BACA JUGA:Marak Penipuan Digital! Lindungi Akunmu dengan Fitur DANA Protection untuk Cek dan Laporkan Modus
Jika pendekatan serupa diterapkan di seluruh Indonesia, maka harmoni antarumat beragama dapat terus terjaga demi mewujudkan persatuan bangsa.