Daniel Kawal Perbaikan 1800 Rutilahu

Kamis 09-07-2020,20:41 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

INDRAMAYU – Anggota Komisi V DPR RI H Daniel Mutaqien Syafiuddin ST melaksanakan safari kunjungan kerja sekaligus monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Kamis (9/7). Program BPSP atau lebih dikenal dengan bedah rumah tidak layak huni (rutilahu) itu merupakan salah satu program aspirasi yang konsisten diperjuangkan wakil rakyat dari Fraksi Golkar itu sejak tahun 2016 lalu. Hingga tahun 2020, jumlah rumah tidak layak huni (rutilahu) yang diperbaiki mencapai 12 ribu unit. Melalui program bedah rumah ini diharapkan masyarakat bisa tinggal di hunian yang layak huni. Pantauan Radar, sehari penuh, Mas Daniel sapaan akrab pemuda kelahiran Indramayu, 30 September 1981 itu langsung meninjau dan mendatangi rumah-rumah warga yang memperoleh bantuan PBSP di Desa Wanguk Kecamatan Anjatan dan Desa Kedokan Gabus, Kecamatan Gabuswatan. Kunjungan Mas Daniel direspon antusias masyarakat di dua desa diwilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) itu. Sejumlah elemen masyarakat, Kuwu, Camat, perwakilan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Indramayu, serta pendamping dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga turut mendampingi. Tak hanya meninjau, politisi muda yang digadang-gadang maju pada Pilkada 2020 itu juga tak sungkan memberikan bantuan uang dapur dari kantong pribadi bagi warga yang tengah bergotong-royong membangun rumah. Sebagai ungkapan rasa syukur dan balas jasa, sejumlah warga yang dikunjungi meminta kesediaan Mas Daniel untuk meletakkan batu pertama pondasi pembangunan rumah mereka. “Kita ingin memonitor langsung sejauh mana program BSPS ini dilapangan. Termasuk kendala yang dihadapi untuk kemudian dievaluasi. Prinsipnya kita akan terus kawal program BSPS agar berjalan lancar dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata dia. Mas Daniel menjelaskan, pada tahun 2020 ini Kabupaten Indramayu mendapat alokasi sebanyak 1800 unit rumah program BSPS dari Kementerian PUPR RI dengan nilai anggaran yang disalurkan mencapai Rp31,5 miliar. Besaran bantuan stimulan rumah swadaya untuk kegiatan peningkatan kualitas adalah sebesar Rp17.5 juta perunit rumah. Terdiri dari Rp15 juta untuk bahan bangunan dan Rp2,5 guna upah tukang. Pelaksanaan program BSPS sendiri terbagi dalam dua tahap. Untuk tahap pertama dilaksanakan di 40 desa yang tersebar di 20 kecamatan se-Kabupaten Indramayu dengan jumlah kuota sebanyak 1000 unit rutilahu yang diperbaiki. Pada pelaksanaannya masyarakat sebagai penerima bantuan juga dituntut untuk berperan aktif dalam setiap proses pelaksanaannya, baik yang bersifat administrasi maupun teknis. Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Indramayu ini menegaskan bahwa program BSPS ini tidak dipungut biaya. Bahkan dia meminta warga penerima program untuk melaporkannya jika ada potongan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. “Program ini BSPS ini ditujukan kepada warga yang kurang mampu untuk mendorong mereka agar bisa memiliki rumah layak huni dan mendapat lingkungan hidup yang sehat. Tentu dengan bantuan masyarakat sekitar, gotong-royong. Harapannya, tidak ada lagi warga Indramayu tinggal di rumah yang tidak layak huni,” jelasnya. Sementara itu, mayoritas warga penerima bantuan program BSPS mengaku terharu dan gembira. Pasalnya, kondisi rumah mereka akan menjadi lebih baik dari kondisi rumah sebelumnya. Seperti warga di Desa Wanguk yang mengaku sebelum mendapatkan bantuan Program BSPS atap rumahnya sering bocor jika hujan. Kini dia dan keluarganya sangat senang karena rumahnya diperbaiki menjadi lebih layak huni. “Alhamdulilah, rumah kita yang tadinya tidak layak huni, berkat program aspirasi dari Mas Daniel bisa diperjuangkan untuk diperbaiki. Terima kasih Mas Daniel, pak Kuwu dan juga kepada Kementerian PUPR atas bantuan bedah rumah ini,” tutur salah seorang warga. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait