
"Dia adalah seorang finisher teknis yang sangat baik dan hal itu terbuka lebar," puji Rowett.
Penilaian positif tersebut mengindikasikan bahwa Romeny memiliki kemampuan untuk menjadi penyerang yang andal bagi Oxford United, meskipun ia masih dalam proses adaptasi dengan tim barunya.
Rowett menambahkan bahwa kemampuannya sebagai seorang finisher akan sangat berguna dalam pertandingan-pertandingan mendatang.
Perasaan Gugup dalam Laga Debut
Rowett juga memberikan penjelasan mengenai mengapa peluang tersebut bisa terlewat.
Pelatih berusia 50 tahun ini berpendapat bahwa kemungkinan rasa gugup menjadi faktor yang memengaruhi penampilan Romeny dalam laga debutnya di Liga Inggris.
BACA JUGA:Wonderkid Belgia Terbuka Bela Indonesia, Robin Mirisola Striker Jong Genk Belum Dilirik PSSI
Romeny, yang baru bergabung dengan Oxford United, mungkin merasa tekanan untuk menunjukkan kemampuannya di pertandingan pertama bersama tim.
"Mungkin karena dia merasakan peluang pada pertandingan pertamanya, mungkin dia sedikit menyambarnya," ungkap Rowett. "Dia kurang beruntung."
Rasa gugup ini memang hal yang wajar bagi pemain yang baru saja bergabung dengan klub baru dan bermain di kompetisi besar seperti Liga Inggris.
Rowett percaya bahwa seiring berjalannya waktu, Romeny akan semakin terbiasa dengan tekanan tersebut dan akan lebih percaya diri dalam menghadapi peluang-peluang selanjutnya.
Harapan Pelatih untuk Ole Romeny
Meskipun peluang pertama Romeny terlewat, Gary Rowett tetap menunjukkan rasa percaya diri terhadap kemampuan pemain muda tersebut.
Ia yakin bahwa dengan latihan dan pengalaman, Romeny akan semakin berkembang dan mampu memberikan kontribusi positif bagi Oxford United.