Pemutusan kontrak STY berikut kompensasi dan faktor lainnya, sudah diperhitungkan secara matang oleh Ketua PSSI, Erick Thohir.
BACA JUGA:Media Korea Selatan Soroti Keputusan PSSI Memecat Shin Tae-yong Hanya Karena Piala AFF
BACA JUGA:Ole Romeny Akui Erick Thohir Merupakan Orang yang Mempengaruhinya untuk Join Oxford United
Namun karena demi perkembangan Timnas Indonesia dan perjuangan lolos ke Piala Dunia 2026, risiko tersebut harus diambil.
"Risiko itu sudah kami hitung sejauh itu. Ini masalahnya merah putih dan timnas," tegasnya.
Arya mengungkit bahwa selama bertugas sebagai pelatih di Timnas Indonesia baik senior maupun kelompok umur, Shin Tae-yong selalu mendapatkan dukungan penuh.
Dukungan tersebut baik dari sisi pemain hingga memberikan fasilitas yang dibutuhkan.
BACA JUGA:Alex Pastoor dan Denny Landzaat Ditunjuk jadi Asisten Pelatih Baru untuk Timnas Indonesia
"STY sudah diberikan kemewahan dengan pemain naturalisasi. Ada 14 pemain di zaman Erick Thohir," tegasnya.
Sayangnya, semakin berjalannya watu dan masuknya para pemain diaspora baru, pendekatan pelatih seharusnya berbeda.
Hal tersebut memang menjadi tantangan bahwa tidak mudah menangani para pemain dengan nilai tinggi.
"Levelnya makin lama makin tinggi. Pengelolaan pemain agak beda. Makin tinggi, makin unik. Nggak gampang menanganinya," tandasnya.
BACA JUGA:Kontrak Habis Musim Panas 2025, Thom Haye Akan Hengkang dari Almere City di Musim Dingin 2025?
BACA JUGA:Media Korea Selatan Kritik Keputusan PSSI yang Memecat Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong
Para pemain diaspora tersebut, memiliki budaya yang berbeda dengan para pemain lokal.