Beberapa suporter pun mulai peristiwa ini dengan kasus serupa yang terjadi pada Ahn Jung-hwan, pemain Korea Selatan yang dipecat oleh klub Italia, Perugia, setelah mencetak gol kemenangan Italia di Piala Dunia 2002.
Meski demikian, manajer Madura United, Umar Wachdin, langsung membantah asumsi tersebut.
Ia menegaskan bahwa pemecatan Rontini bukan disebabkan oleh hasil pertandingan melawan Indonesia, melainkan murni karena alasan taktik.
Menurut Wachdin, kontribusi pemain selama paruh pertama musim menjadi faktor penting dalam evaluasi klub.
"Para pemain hingga pertengahan musim ini, pasti akan terlihat kontribusinya sebesar apa. Tentunya pemain dengan kontribusi minim atau bahkan nyaris tidak berkontribusi sama sekali akan kami evaluasi untuk kemudian kami cari solusinya," ujarnya.
Dengan aturan Liga 1 yang membatasi jumlah pemain asing yang dapat diturunkan, Madura United lebih memprioritaskan pemain asing lain seperti Dida, Pedro Monteiro, Jordy Wehrmann, Iran Junior, Lulinha, dan Maxuel Silva.
Rontini sendiri hanya menampilkan dua kali sebagai starter dan lebih sering berada di bangku cadangan, yang membuatnya sulit mendapatkan waktu bermain yang lebih banyak. (*)