Lebih lanjut, ia juga menyinggung keluarganya sendiri. "Putra saya, Xavien, adalah perpaduan yang luar biasa karena istri saya berasal dari Irak." Tijjani mengakui bahwa pengaruh budaya Indonesia dan Belanda membentuk kepribadiannya saat ini.
"Saat kecil, saya memiliki pengaruh budaya Indonesia dan Belanda, yang membuat saya menjadi seperti sekarang. Dari budaya Belanda, saya belajar untuk tetap rendah hati, dan dari sisi Indonesia, saya belajar untuk sangat bangga dengan apa yang kita lakukan dan capai," ujar gelandang berusia 25 tahun itu.
Rasa bangga terhadap budaya dan keluarga merupakan nilai yang selalu dipegang teguh oleh Tijjani.
"Saya bangga dengan keluarga saya dan perjalanan karier saya. Saya selalu ingin menjadi diri sendiri dalam segala situasi. Nilai tentang kerendahan hati ini juga ingin kami ajarkan kepada anak kami," tuturnya.
BACA JUGA:Forkopimcam Juntinyuat Adakan Apel Gabungan untuk Pengamanan Malam Tahun Baru
Perjalanan karier dan pengaruh keluarga jelas menjadi sumber inspirasi besar bagi Tijjani. Dengan Eliano kini menjadi bagian dari Timnas Indonesia, keluarga Reijnders membawa semangat keberagaman dan kerja keras dalam dunia sepak bola.
Kebanggaan Tijjani terhadap saudaranya sekaligus menjadi pengingat tentang pentingnya akar budaya dalam membentuk identitas seseorang, baik di dalam maupun di luar lapangan.