RADARINDRAMAYU.ID - Harapan besar publik sepak bola Indonesia pada gelaran Piala AFF 2024 harus kandas lebih awal. Timnas Indonesia terpaksa angkat koper usai takluk dari Filipina dengan skor tipis 1-0 dalam laga terakhir fase grup.
Kekalahan ini memastikan skuad Garuda gagal melaju ke babak semifinal, sesuatu yang sebelumnya ditargetkan oleh PSSI.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan kekecewaannya atas hasil ini. Namun, ia menegaskan bahwa fokus ke depan adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa timnas selama turnamen.
"Target kita sebenarnya adalah minimal bisa mencapai semifinal dengan kualitas pelatih dan pemain yang kita miliki saat ini. Sayangnya, takdir berkata lain," ujar Erick dalam konferensi pers usai pertandingan.
BACA JUGA:Jay Idzes Sedang Dalam Pantauan Klub Torino Rencana Transfer Bulan Januari
Tentunya dengan kekalahan atas Filipina ini PSSI ungkap akan lakukan evaluasi menyeluruh turnamen piala AFF 2024.
Erick menegaskan bahwa evaluasi ini bukan hanya untuk mencari siapa yang salah, tetapi lebih kepada menemukan solusi agar ke depan timnas Indonesia bisa tampil lebih kompetitif di turnamen internasional.
"Kami akan evaluasi semua aspek, mulai dari persiapan tim, strategi pelatih, hingga mental para pemain. Kami ingin memastikan bahwa pengalaman pahit ini menjadi pelajaran berharga," tambahnya.
Dalam turnamen ini, Indonesia memulai perjalanan dengan optimisme tinggi. Dua laga awal melawan Myanmar dan Laos dianggap sebagai peluang emas untuk mengamankan tiket ke semifinal.
Namun, kenyataannya jauh dari harapan. Meski menang melawan Laos, hasil imbang dengan Myanmar dan kekalahan dari Filipina menjadi batu sandungan besar bagi skuad Garuda.
"Kita semua ingin menang, tetapi dalam sepak bola hasil tidak selalu sesuai harapan. Yang penting adalah bagaimana kita belajar dari situasi ini," kata Erick.
Kegagalan di Piala AFF 2024 ini memicu berbagai reaksi dari netizen yang merupakan penggemar setia timnas. Banyak dari mereka mengungkapkan kritik dan saran kepada PSSI melalui media sosial.
"Emosi pemain muda masih suka terprovokasi, Pak. Tolong evaluasi mental dan kedisiplinan mereka," tulis seorang pengguna media sosial bernama Bayu.
BACA JUGA:Eliano Reijnders Tampil Menyala Di Laga PEC Zwolle Vs RKC Waalwijk, Netizen: 'Sekeren Ini Dicadangkan STY'
"Kita harus realistis. Mau siapapun pelatihnya, kalau kualitas pemain kita standar saja, hasilnya ya seperti ini," komentar netizen lain, Cakra.
Tidak sedikit pula yang menyoroti peran PSSI dalam membangun ekosistem sepak bola nasional. "PSSI juga wajib evaluasi, Pak. Jangan hanya menyalahkan pelatih atau pemain," ujar Didiana
Banyak yang mempertanyakan strategi yang diterapkan oleh Shin Tae-yong seperti pilihan formasi dan rotasi pemain, dianggap tidak maksimal dan menjadi salah satu penyebab kegagalan Indonesia di fase grup.
Di sisi lain, para pemain juga mendapatkan sorotan tajam. Banyak yang menilai bahwa meskipun memiliki potensi besar, emosi dan konsentrasi pemain muda masih menjadi kelemahan utama.
BACA JUGA:Kenapa Elkan Baggott Selalu Tidak Masuk Timnas Indonesia? Ini Alasan Shin Tae-yong!
Beberapa insiden di lapangan menunjukkan bahwa pemain mudah terpancing provokasi lawan, sehingga kehilangan fokus pada permainan.
"Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, saya tahu semua pemain telah berjuang maksimal. Kami akan terus mendukung mereka dan mencari cara untuk memperbaiki semua kelemahan yang ada," katanya menutup pembicaraan.