RADARINDRAMAYU.ID – Legenda Persebaya Surabaya, Yusuf Ekodono bandingkan metode Latihan Shin Tae-yong dengan Anatoli Polosin.
Dalam wawancaranya dalam kanal Youtube Bernama Bicara Bola by Akmal, Yusuf Ekodono menyebutkan bagaimana kualitas Timnas Indonesia sekarang.
Seperti yang diketahui bahwa sekarang, Indonesia berhasil mencapai Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia berkat banyak peran, seperti peran pemerintah dan juga pelatih.
Timnas Indonesia, yang dipimpin oleh Shin Tae-yong selama empat tahun lebih, terus menunjukkan peningkatan. ditambah dengan dukungan penuh dari pemerintah dan Erick Thohir, presiden PSSI saat itu.
BACA JUGA:Jadi Sorotan! Bukan Hanya Diincar Klub Eropa, Kevin Diks Diminati Trabzonspor Klub Turki
“Perkembangan Timnas Indonesia sekarang cukup bagus karena ada perhatian dari pemerintah, menajerial dan pendanaan yang bagus. Zaman saya dulu ada perhatian, tapi tidak seperti sekarang ini,” ujar eks pemain timnas Indonesia tersebut.
Selanjutnya, Yusuf Ekodono bandingkan metode Latihan Shin Tae-yong dengan Anatolo Polosin selama masa ia masih ada di Timnas Indonesia.
“Saya tidak tahu juga pelatihan STY, tapi dengar-dengar sangat disiplin latihan, pola makan, sangat disiplin. Sementara saat zaman saya dulu Anatoli Polosin latihannya lumayan keras banyak pemain mengeluh, soal makan tidak ada batasan, istirahat harus diatur sendiri oleh pemain,” ungkapnya.
“Zaman saya ada pemain yang mundur karena tidak mampu mengikuti porsi latihan yang diberikan, dulu yang penting latihan keras,” sambungnya.
Sebelum ini, Yusuf Ekodono berbicara tentang pemain lokal yang memiliki potensi yang sama dengan pemain asing dan keturunan untuk berkompetisi di Timnas Indonesia.
Yusuf Ekodono juga menyatakan bahwa pelatih lokal Indonesia terhimpit oleh kehadiran banyak juru taktik asing di kompetisi domestik, bahkan Timnas Indonesia dilatih oleh pelatih dari luar.
“Pelatih-pelatih lokal banyak yang potensial, ada Indra Sjafri, Aji Santoso, Rahmad Darmawan. Asal pengurus memberi support materi pemain naturalisasi, pelatih lokal juga bisa biar, karena sepak bola itu selain taktik adalah materi skuad,” ujar pria berusia 57 tahun tersebut.