RADARINDRAMAYU.ID - Setelah serangkaian hasil mengecewakan di Eredivisie, Hedwiges Maduro resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih Almere City.
Keputusan ini diambil setelah klub hanya mampu mengoleksi 6 poin dari 16 pertandingan musim ini, membuat mereka terpuruk di dasar klasemen.
Kinerja buruk ini menjadi alasan utama Almere City memilih langkah tegas untuk mengamankan masa depan mereka di liga.
Maduro, yang baru ditunjuk sebagai pelatih pada Juni 2023 dengan kontrak hingga 2026, kini harus menerima kenyataan pahit meskipun masa baktinya di Almere tergolong singkat.
Sebagai bagian dari pemecatan, Almere City akan memberikan pesangon kepada Maduro sesuai kontrak.
Kritik Pedas dari Thom Haye
Pemecatan Maduro juga tidak lepas dari kontroversi dengan salah satu pemain bintangnya, Thom Haye.
Sang playmaker Timnas Indonesia sempat mengkritik keputusan Maduro yang mencadangkannya dalam beberapa pertandingan krusial.
Salah satu kritik paling tajam disampaikan setelah Almere kalah 1-3 dari FC Utrecht.
BACA JUGA:BPBD Indramayu Siap Hadapi Kemungkinan Bencana Hidrometeorologi di Musim Hujan
Haye menyebut bahwa keputusan mencadangkannya merugikan tim dan berpengaruh pada performa buruk Almere di lapangan.
Komentar ini memicu perdebatan di kalangan penggemar dan analis sepak bola.
Banyak yang menyayangkan ketegangan internal di tubuh Almere City yang berujung pada situasi sulit bagi klub di musim debut mereka di Eredivisie.
Dampak Pemecatan untuk Almere City