Keputusan ini mencerminkan komitmen PSSI dalam mencari dan mengembangkan talenta-talenta muda yang bisa menjadi tulang punggung timnas Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
BACA JUGA:Susul Marselino? Ole Romeny Dikabarkan Gabung Oxford United dengan Nominal Fantastis!
Erick berharap penggunaan pemain muda dapat membawa dampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia, sekaligus memberikan peluang bagi pemain muda untuk menunjukkan kualitas mereka di level internasional.
Dengan memberi mereka kesempatan bermain di ajang bergengsi, PSSI berharap dapat menciptakan regenerasi pemain yang lebih baik.
Pelajaran dari Kompetisi Eropa
Erick juga mencontohkan negara-negara Eropa yang mampu menjalani liga domestik mereka sambil berkompetisi di turnamen internasional, seperti Liga Champions.
Meskipun jadwal sangat padat, mereka dapat mengatur strategi dengan baik untuk memastikan performa maksimal di semua kompetisi yang diikuti. Hal ini harus menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia.
“Kalau lihat negara di Eropa, mereka main di liganya dan abis itu main di Liga Champions di tengah kompetisi,” ujar Erick.
Menurutnya, para pelatih dan pemain Eropa mampu mengatur ritme pertandingan dengan profesionalisme tinggi.
Oleh karena itu, Indonesia harus mampu mengikuti jejak tersebut dengan baik, baik dalam pengelolaan jadwal maupun persiapan tim.
Komitmen dan Fokus Tanpa Keluhan
Erick Thohir tidak ingin mendengar keluhan terkait jadwal yang padat. Menurutnya, apa yang telah dijanjikan dalam program kerja PSSI harus dijalankan dengan komitmen tinggi tanpa banyak bicara.
Ia mengingatkan Shin Tae-yong untuk tetap fokus pada tujuan utama, yakni membawa timnas Indonesia meraih prestasi terbaik di ASEAN Cup 2024.
“Saya berharap apapun yang sudah kami janjikan, program semuanya harus komitmen. Jangan banyak bicara, jangan banyak ngeluh, fokus sajalah,” tegas Erick.